Pandemi covid-19 yang saat ini sedang melanda seluruh penjuru negeri tak terkecuali Indonesia  ternyata berdampak pada sektor kehidupan yang ada. Hingga akhirnya roda perekonomian, pendidikan, pariwisata dan sektor lainnya harus terganggu akibat wabah covid-19.
Namun, tidak bagi sektor pertanian meskipun wabah covid-19 melanda negeri para petani tidak lantas bekerja di rumah atau Work From Home (WFH) seperti anjuran pemerintah. Mereka harus tetap pergi ke ladang demi kelangsungan ketahanan pangan masyarakat.
Para petani memang tidak mengenal kata WFH, setiap pagi mereka harus bergegas pergi ke ladang untuk menjaga ketersediaan pangan negeri. Tanpa para pejuang ketahanan pangan tentu pasokan pangan di negeri ini akan terhambat.
Kerja keras dan semangat mereka inilah yang harus diapresiasi meskipun di tengah situasi pandemi covid-19 mereka tetap bekerja demi stok pangan kebutuhan masyarakat. Momen ini, menjadi momen yang sangat berharga, di tengah-tengah kesulitan yang menghadang, banyak masyarakat yang kekurangan pangan, mereka para petani tetap siap di ladang.
Mereka menyiapkan stok pangan agar tetap aman dan tersedia. Mereka tidak mengenal rasa takut, karena yang mereka takutkan adalah tidak bisa mencukupi kebutuhan stok pangan bagi masyarakat. Dan ketika mereka tidak bekerja di ladang maka sawah dan ladang tanaman mereka tidak terawat dan cepat rusak karena serangan hama penyakit.
Petani Dapat Dukungan Pemkab
Mudah-mudahan semangat petani di tengah pandemi ini menjadi dorongan yang lebih bagi ketahanan pangan. Ada kemampuan yang lebih yang dimiliki petani karena tentunya kemanfaatan para petani akan lebih terasa.
Bahkan dilihat dari data di Dinas Pertanian Kabupaten Purbalingga, panen padi di Kabupaten Purbalingga dari Januari sampai Mei 2020 cukup menggembirakan. Luas panen padi pada Januari 924,7 hektar, Februari 1255,4 hektar, Maret 2297,6 hektar, kemudian April 4783,9 hektar dan Mei seluas 3719,8. Sampai saat ini masih masih ada beberapa yang melaksanakan panen.
Dari segi tonase beras yang dihasilkan dibandingkan dengan kebutuhan penduduk di Purbalingga yang saat ini mencapai 1,3 juta jiwa dengan konsumsi rata-rata 93,5 kg per kapita per tahun. Secara perhitungan panen Januari sampai dengan Mei mendapatkan surplus total 6233,4 ton.
Stok Pangan Relatif Aman
Hanya ada beberapa komoditas yang produksinya relatif sedikit karena mengandalkan suplai dari luar daerah, seperti bawang putih, bawang merah sehingga membuat harga di pasaran menjadi tinggi. Beda halnya dengan komoditas yang bisa dihasilkan dari dalam daerah sendiri, harga kebutuhan pangan yang ada tentunya akan lebih murah karena produksinya melimpah.