Tapi perlu kalian tahu nih, kalau iwak yang satu ini dari bobot satu kilo gram (kg) setelah digoreng menjadi menyusut tinggal 3 ons aja lho (makin kerempeng aja ni ikan). Jadi diperlukan 'uceng' mentah 3 kg untuk mencapai 1 kg 'uceng' mateng.
Soal rasa jangan ditanya, gurihnya gak ilang-ilang padahal Yu Tuji ini soal bumbu anti yang namanya pakai pengawet lho. Bumbu dapur yang ala kadarnya ternyata mampu menjadikan si 'uceng' ini panganan yang bisa dinikmati sendirian atau bersama kekasih tersayang.
Dalam waktu sehari, ibu dari tiga orang anak ini bisa mendapatkan iwak uceng yang masih mentah lima kg sampai 13 kg dengan harga Rp 80 ribu/kg. Hal ini rupanya tergantung pada hasil tangkapan penyetor dan kehidupan liar uceng yang sulit dijumpai di daerah lain, seperti tadi yang dibilang kalau uceng ini susah-susah gampang ditangkapnya.
"Harganya juga naik turun tergantung sama hasil tangkapan. Malah kalau mau lebaran 'uceng' bisa sampai Rp 400 ribu/kg," ungkap Yu Tuji.
Tahu gak harga satu kg uceng berapa? Rp 300 ribu, woowww lebih mahal dari daging sapi ternyata. Tapi jangan khawatir, iwak uceng yang mateng juga bisa dibeli dengan kadar ons-ons a. Satu ons iwak ini dibandrol Rp 30 ribu, untuk isinya juga lumayan banyak kok. Jadi gak perlu takut kemahalan ya karena rasanya dijamin bisa bikin lidah berdendang dan ketagihan.
Eh iya, Yu Tuji ini juga menerima pesanan lho. Jadi buat kalian yang ingin menikmati gurihnya 'iwak uceng' bisa langsung berkunjung ke Pasar Manis Karangmoncol. Cari yang namanya Yu Tuji. Atau langsung aja deh ke rumahnya Yu Tuji di Dusun Pepedan Rt 01/06. Penasaran kan sama rasanya? Yuk langsung tancap gas Karangmoncol!!! (Lil's)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H