Awalnya saya mengolah kemasan sekali pakai yang berasal dari deterjen, pewangi pakaian, sabun cuci piring, cairan pembersih lantai, dan minyak goreng.Â
Kemasan-kemasan tersebut dapat diolah menjadi dompet, tas belanja, tempat tissue, dan cover Alkitab.
Lama-kelamaan, saya mulai melirik kemasan sekali pakai yang lebih kecil. Misalnya, bungkus kopi, minuman, makanan kecil, susu, dan lainnya. Yang jumlahnya tak terhingga di lingkungan sekeliling.
Kemudian saya mulai menggunakan komputer untuk mencari kemungkinan desain dari satu kemasan. Dan hasilnya menakjubkan!
Dodi Hidayat
Tanpa penegakan hukum, sampah akan menjadi momok lingkungan dan menggagalkan program pemerintah sendiri. Jika karena alasan ekonomi pemerintah dan swasta ogah-ogahan menangani limbah, sudah saatnya konsumen bergerak menyetop konsumsi komoditas yang mengandung plastik. Keputusan ada di tangan Anda.
Masalah sampah plastik ini memang sangat rumit. Kita tidak dapat kembali ke masa lalu dan tidak menggunakan plastik.
Mau tidak mau, kita harus akui bahwa ketergantungan pada plastik memang sudah sangat tinggi.
Menghentikan konsumsi komoditas mengandung plastik pun akan memiliki resiko yang besar.
Sedangkan pengolahan sampah plastik memakan biaya yang tinggi. Ada komponen waktu, tenaga, dan kerumitan proses yang tinggi.