Cara efektif menumbuhkan bakat anak, yaitu perhatikan bagaimana reaksi mereka saat belajar.
Anak-anak mengkomunikasikan dirinya melalui mata, suara, postur tubuh, gerakan tubuh, tingkah laku, senyum, melompat-lompat, atau hilangnya gairah.
Pentingnya Mengobservasi Anak
Dengan mengamati perilaku anak, orang tua akan tahu apa yang disukai anaknya. Dan mengerti hal apa yang akan menimbulkan perasaan positif di anak.
Tingkah laku anak yang belum dan sudah menemukan bakatnya akan berbeda.
Saat anak malas-malasan berlatih gitar, lalu marah-marah ketika tiba waktu les, mungkin bakatnya bukan musik.
Seorang anak antusias berlatih balet. Dia datang 15 menit lebih awal ke tempat les. Sepanjang perjalanan tak henti-henti membicarakan tendu, glissé, jeté, grand battlement, dan lainnya. Anak ini sudah menemukan bakatnya.
Kepribadian dan Cara Belajar Anak
Tiap anak unik. Mereka memiliki kepribadian yang berbeda.
Kenali dan pahami kepribadian anak. Maka orang tua akan mampu mempertimbangkan kegiatan yang berguna untuk anaknya. Bahkan anak pun akan menikmatinya.
Orang tua dapat membantu anak untuk menemukan cara belajar teroptimalnya. Yaitu cara yang paling efektif dan ampuh untuk anak menguasai suatu pengetahuan.
Siasat terbaik mengetahui cara belajar paling optimal, berikan anak kesempatan mencoba berbagai macam cara belajar.
Dengan demikian, anak dapat merasakan lalu membedakan kegiatan tersebut. Cara mana yang mewakili kepribadiannya, paling sesuai dengan dirinya, dan menyenangkan saat dilakukan.
Delapan Cara Belajar Howard Gardner
1. Belajar Logika dan Matematika
Kegiatan yang menekankan pemahaman dan pengorganisasian objek. Termasuk menyortir benda berdasarkan ukuran, warna atau pola.
2. Belajar Bahasa
Pembelajaran tentang memahami dan menggunakan bahasa lisan dan tulisan. Termasuk bagaimana anak menjelaskan dirinya sendiri, membujuk orang lain, menceritakan kembali suatu kisah, dan menulis cerita.
3. Belajar Musik
Aktivitas yang berpusat pada mengenal prinsip musik. Misalnya ritme, nada, melodi dan kualitas nada. Termasuk mempelajari lirik dan melodi lagu baru, serta cara memainkan alat-alat musik.
4. Â Belajar Hubungan Spatial
Aktivitas melihat benda-benda di lingkungan sekitar dan merekamnya dalam memori. Contohnya: anak mampu menemukan rumahnya setelah pulang bermain, mengingat lokasi favorit di suatu tempat, atau berjalan mengikuti panduan peta.
5. Belajar Mengontrol Tubuh
Mempelajari cara merangkai manik-manik, menulis, memegang krayon, menendang bola, menari, senam, mengendarai sepeda, dan lainnya.
6. Belajar tentang Orang Lain
Pembelajaran ini membantu anak memahami cara bergaul. Bagaimana anak mengenali kebutuhan, pikiran dan perasaan temannya. Serta tahu cara bergaul di dalam kelompok.
7. Belajar tentang Diri Sendiri
Kegiatan yang membantu anak untuk memahami dirinya sendiri. Yaitu mengetahui apa yang dibutuhkannya, apa yang ada di pikirannya, apa yang sedang dirasakannya, apa yang disukainya dan tidak disukainya.
8. Belajar tentang Alam
Aktivitas yang membantu anak-anak untuk mengenali dan memahami karakteristik alam. Termasuk mempelajari tentang hewan, tumbuhan, dan lingkungan di sekitar anak.
Kesimpulan
Orang tua dapat menumbuhkan rasa percaya diri anak. Strateginya dengan membantu anak menemukan apa yang mereka kuasai dengan baik.
Rasa percaya diri timbul dari menghargai kompetensi dan keterampilan yang seseorang sukai. Dengan kata lain, rasa percaya diri ada ketika seorang individu mengetahui keunikan dirinya dan bakatnya.
Orang tua adalah aktor utama yang dapat membantu anak menemukan bakatnya. Berilah kesempatan bagi anak untuk mengeksplorasi berbagai benda, aktivitas, dan orang. (*)
Untuk melihat Tabel Delapan Kegiatan-Kegiatan untuk Menumbuhkan Bakat Anak, silahkan unduh di tautan berikut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H