Mohon tunggu...
Lilia Gandjar
Lilia Gandjar Mohon Tunggu... Tutor - Penikmat aksara dan pencinta kata-kata.

Penyuka dunia tulis menulis.

Selanjutnya

Tutup

Beauty Pilihan

Si Natural dan Tukang Dandan, Ini Kisahnya!

25 Juli 2022   12:06 Diperbarui: 25 Juli 2022   12:08 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Si Natural dan Tukang Dandan, Ini Kisahnya!  |  Sumber: www.freepik.com

“Saya tidak suka make up,” kata si Natural. “Sekalipun make up membuat saya cantik. Dengan make up, saya merasa seperti badut.”

“Saya ingin tampil beda,” ujar Tukang Dandan. “Warna-warna eye shadow, blush on, pensil alis, maskara, dan lipstik begitu menarik. Saya jadi tampak unik.”

Make up membuat penggemarnya tampil lebih percaya diri. Bahkan, kosmetik dapat menutupi masalah kulit.

***

Saya dan putri kecil bagai utara dan selatan. Saya tidak suka make up, namun putri kecil suka sekali dandan.

Suatu hari, saya terheran-heran dengan warna cairan pembersih lantai. “Mengapa jadi orange?” batin saya.

Kejadian itu tidak saya gubris. Cairan warna orange saya buang. Botol pembersih lantai pun saya isi ulang dengan cairan baru.

Keesokkan harinya, warna cairan dalam botol berubah kembali. “Ini pasti kerjaan dia!” batin saya.

“Cil!” teriak saya gusar. “Siapa yang buat cairan ini berubah warna?”

Putri kecil menjawab dengan takut, “Saya lihat di Youtube. Pensil warna bisa dipakai untuk itu.”

Saya jelaskan agar dia tidak mengulangi perbuatannya. Putri kecil pun menyatakan kesetujuannya.

Di lain hari, saya lihat putri kecil sembunyi-sembunyi di kamar kecil. Kamar kecil bukan berarti toilet atau kamar mandi. Kamar ini saya sebut kecil karena ukurannya lebih kecil dari kamar utama.

Penasaran dengan tingkah putri kecil, saya intip kegiatannya. Wah! Saya kaget melihat kelakuan dia.

Putri kecil sedang memberikan sesuatu yang berwarna-warni di bulu matanya!

“Apa itu?” tanya saya. 

Putri kecil kaget. Takut-takut dia menjawab, “Ini pensil warna.”

Putri kecil berdandan dengan pensil warna.  (Dokpri)
Putri kecil berdandan dengan pensil warna.  (Dokpri)
Astaga! Betapa merusaknya Youtube. Saya harus berhati-hati mengijinkan dia menonton Youtube.

Saya marahi dan berikan penjelasan. Putri kecil dengan terpaksa mengatakan mengerti.

Betapa gusarnya saya, kejadian itu terulang untuk kedua kali. Tapi kali ini saya biarkan dia. Bahkan memotret putri kecil dengan dandanan alanya sendiri.

“Tanggung sendiri akibatnya kalau kulit kamu rusak,” kata saya pada putri kecil.

Suatu hari, saya melihat Alfagift mempromosikan kosmetik. Ada lipstik dan blush on yang harganya terjangkau. Daripada putri kecil menggunakan pensil warna, saya pun membeli 2 benda itu.

Setidaknya, 2 kosmetik itu hasil produksi produsen kosmetik ternama. Barang yang tersertifikasi. Ada jaminan keamanan saat memakai, dibandingkan dengan pensil warna.

Blush on dapat juga dipakai di kulit mata. Seandainya putri kecil mau menggunakan di seluruh mukanya pun, ada jaminan keamanan.

Awalnya saya kesal dengan tingkah laku putri kecil. Lama kelamaan dan mau tidak mau, saya berdamai dengan kesukaannya berdandan.

Entah darimana ide putri kecil berdandan. Yang jelas, bukan dari saya. Saya hanya memakai krim bayi dan bedak bayi. Pilih complexion bukan gaya saya.

Dulu, saya pernah menggunakan pembersih wajah. Bentuknya krim susu. Kombinasinya toner air mawar.

Lama kelamaan, pembersih wajah itu saya abaikan. Toh, saya sudah berumur dan tidak mencari perhatian lawan jenis. “Untuk apa membuang uang untuk pembersih?” batin saya.

***

Suatu hari, datanglah undangan survey kosmetik. Dari survey itu, saya menarik kesimpulan jika perawatan wajah itu perlu. Bukan untuk menarik perhatian, namun untuk menjaga kesehatan kulit.

Lalu, saya temukan juga artikel 9 tips for a clearer complexion. Akhirnya, saya mengambil langkah aplikasi. Tanpa implementasi, toh semua ilmu baru tersebut menjadi sia-sia.

7 kiat membuat kulit wajah menjadi lebih cerah dan sehat:

1.  Mengurangi sengatan matahari.

Di pagi hari, saya membatasi kegiatan luar ruangan kami sebelum pukul 10:00. Prime time, atau radiasi tertinggi sinar matahari berkisar jam 10:00 - 16:00.

2.  Melindungi kulit wajah dengan krim atau krim perawatan.

Krim merevitalisasi sel-sel kulit. Krim juga berfungsi untuk mencegah kekeringan kulit.

3.  Mengkonsumsi sayuran, buah, bulir-buliran, dan banyak minum air putih.

Sayur, buah, bulir-buliran, dan air putih adalah nutrisi sehat yang dapat mencerahkan kulit. Kulit menjadi cerah dan sehat secara lami. 

4.  Menghindari kebiasaan buruk: merokok, minum alkohol, kurang tidur, dan stres.

Saya membuang kebiasaan buruk: merokok, minum alkohol, dan konsumsi obat-obatan. Berusaha mengabaikan gangguan dari luar agar dapat cukup istirahat. Menerapkan relaksasi untuk menetralisir stres.

5.  Menggunakan masker.

Fungsi masker untuk membersihkan kulit mati, membersihkan noda, dan mencerahkan kulit wajah. Dan untuk menghemat saku, saya selalu membeli masker saat diskon.

6.  Melakukan aktivitas fisik.

Saat ada aktivitas fisik, otomatis kulit wajah dan tubuh tertarik-tarik. Gerakan-gerakan tubuh menjaga elastisitas dan vitalitas kulit.

7.  Menghindari sabun mandi untuk mencuci muka.

Nah ini agak sulit, tiap kali mandi otomatis mencuci muka. Padahal kandungan basa di sabun mandi tinggi. Dan dapat merusak kulit wajah.

Kecantikan memancar dari dalam hati. Ingin tampil natural atau berdandan sah-sah saja. Yang terpenting adalah menjaga kesehatan kulit. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun