Mohon tunggu...
Lilia Gandjar
Lilia Gandjar Mohon Tunggu... Tutor - Penikmat aksara dan pencinta kata-kata.

Penyuka dunia tulis menulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Permissive Parenting, Penyebab Masalah Pengaturan Diri Pada Anak

14 Maret 2022   16:00 Diperbarui: 14 Maret 2022   19:17 1116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak yang tidak cukup mendapatkan pembatasan, peraturan, dan larangan, akan tumbuh menjadi pribadi yang tidak dapat mengatur dirinya sendiri.

6 Hal yang Diabaikan Orang Tua Permissive

  1. Self-structuring: membangun rutinitas yang sehat dan terus melakukannya untuk jangka waktu lama.
  2. Self-limiting: berhenti melakukan sesuatu (kegiatan atau kebiasaan buruk) pada waktu yang tepat untuk
    alasan yang tepat.
  3. Self-motivating: memaksa diri terus melakukan sesuatu, sekalipun itu tidak menyenangkan.
  4. Self-knowledge: mempelajari kelemahan dan kelebihan diri sendiri, serta mengembangkan diri menjadi versi yang lebih baik.
  5. Nasehat atau didikan untuk mengoreksi kesalahan.
  6. Pendidikan emosi dan kesadaran diri.

***

Jika Anda termasuk orang tua yang permissive, bagaimana cara mengatasinya?

  • Motivasi diri untuk belajar mengatur diri sendiri.

Kembangkan self-structuring, self-limiting, dan self-motivating. Pelajarilah diri Anda dan bangun self-knowledge.

Mulailah memperhatikan anak, dan buatlah peraturan di rumah. Buka mulut saat anak perlu dikoreksi.

  • Praktekkan self-talking sebagai ganti nasehat yang seharusnya Anda terima saat kecil.

Contohnya, saat melakukan kesalahan saat bekerja. Berbicaralah kepada diri Anda sendiri, "Baiklah, kamu sudah jatuh. Karena itu, lain kali lakukanlah lebih hati-hati. Kamu pasti bisa melakukannya dengan benar."

  • Motivasi diri untuk memperbaiki kesalahan.

Salah adalah suatu kewajaran. Tak ada gading yang tak retak.

Yang perlu dilakukan adalah bagaimana meminimalisir efek dari kesalahan tersebut. Dan upaya untuk memperbaikinya

  • Awasi dan kenali perasaan-perasaan negatif yang timbul. 

Kendalikan perasaan-perasaan negatif tersebut. Putuskan tindakan apa yang penting dilakukan, sebagai respon sehingga Anda sepenuhnya dapat mengendalikan diri.

  • Lepaskan perasaan terabaikan.

Maafkan orang tua Anda yang mengabaikan emosi Anda ketika kecil. Mungkin inilah tantangan terberat, namun inilah proses terpenting.

  • Mulailah perhatikan dan sayangi diri Anda sendiri. 

Perhatikan semua perasaan positif dan negatif, sadari penyebabnya. Perhatikan tubuh Anda, ketahuilah apa yang dibutuhkannya, dan penuhilah. Kemudian perhatikan juga emosi Anda setiap saat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun