3) Trauma
Trauma saat kecil, umumnya dia memiliki Post Traumatic Syndrome Disorder (PTSD). Yang mengurangi kemampuannya untuk membentuk anak sebagaimana seharusnya.
4) Self-Involved
Rendahnya self-involved. Biasanya ditandai dengan narsis, kecanduan, pecandu kerja, sosiopatik, dan lainnya.
Dengan demikian, dia tidak mampu memberikan pembatasan dan konsekuensi apa yang harus ditanggung anak akibat kesalahannya.
5) Terabaikan
Emosinya terabaikan saat kecil, sehingga dia pun tidak mampu melihat dan memberi respon pada perasaan anak, apalagi kebutuhan emosi anak.
Padahal seorang anak membutuhkan pendidikan emosi, masukan yang membangun karakternya, pembentukan karakter, serta pembatasan yang berupa aturan atau larangan.
Akibat dari Permissive Parenting
Semua permasalahan yang akan timbul pada anak akibat gaya asuh permissive adalah gangguan self-regulation. Dimana di dalam self-regulation termasuk masalah tidak fokus, disiplin, kurang motivasi hidup, dan pengendalian diri.
Self-regulation itu sendiri berarti kemampuan mengendalikan pilihan pilihan sendiri dan tingkah lakunya, serta bertanggung jawab atas pilihan atau tingkah lakunya.
Contohnya, orang yang tinggi self-regulation adalah mereka yang mampu mengendalikan porsi makan sehingga tidak makan berlebihan, atau dapat menghentikan kebiasaan yang kurang baik (seperti merokok).