Mohon tunggu...
Lilia Gandjar
Lilia Gandjar Mohon Tunggu... Tutor - Penikmat aksara dan pencinta kata-kata.

Penyuka dunia tulis menulis.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Manfaat Mindful Breathing bagi Introvert

31 Januari 2022   15:32 Diperbarui: 2 Februari 2022   20:01 716
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari freepik.com

Introverts' brains are wired somewhat differently than those of extroverts, making them more prone to burnout exhaustion and overwhelm.

Orang-orang introvert sulit beradaptasi dengan kehidupan yang berjalan cepat. Untuk introvert, hidup tergesa-gesa kerap memunculkan stres dan cemas. 

Tanpa disadari, stres dan cemas akan mempengaruhi kesehatan mental. Dan mental yang sedang terganggu cenderung memiliki pikiran negatif. 

Sedangkan, pikiran negatif dapat mengubah prinsip hidup, fokus, bahkan kondisi kesehatan tubuh.

Apa itu Stres?

Stres adalah respon seseorang terhadap suatu kejadian, misalnya kehilangan pekerjaan, kehilangan orang yang dikasihi, dan lainnya.

Orang yang stres memperlihatkan suatu gejala, indikator, dan penyebab yang jelas. Dimana stres mempengaruhi penilaian seseorang terhadap dirinya sendiri, begitupun terhadap orang lain.

Selain itu, stres juga mempengaruhi cara seseorang berpikir. Bahkan, stres mempengaruhi sopan santun seseorang.

Stres dapat terjadi di suatu keluarga. Dimana 70% wanita lebih rentan terhadap stres dibandingkan dengan laki-laki. Bahkan pada beberapa kasus, stres dapat mempengaruhi faktor genetika.

Secara ilmiah, stres dikatakan sebagai peristiwa ketidakseimbangan kimia di dalam tubuh seseorang. Sehingga stres merupakan penyakit yang nyata, dan memerlukan pengobatan.

Apa itu Cemas?

Cemas adalah perasaan gelisah, yang erat hubungannya dengan rasa takut, dan rasa ingin mengantisipasi resiko berbahaya di masa depan.

Cemas itu emosi yang normal. Sebab cemas muncul sebagai respon otak terhadap stres. Dan tingkat kecemasan dapat bervariasi, dari ringan hingga akut.

Sama seperti stres, cemas memiliki gejala, indikator, dan penyebab yang jelas. Yang mana, tanda-tanda cemas adalah berkeringat, sulit tidur, dan tubuh gemetar.

Mengendalikan Stres dan Cemas

WHO memperkirakan 350 juta orang di dunia menderita stres dan cemas. Yang mana, stres dan cemas merupakan penyakit yang membutuhkan pengobatan psikis juga medis.

Padahal, menurut catatan WHO, 15% populasi dunia tinggal di negara yang hanya memiliki 1 psikiater untuk 100.000 orang atau lebih.

Di Indonesia, kita terbiasa menjumpai psikiater saat merasakan stres dan cemas. Oleh karena itu, untuk mengendalikan diri dari stres dan cemas, kita perlu mempelajari self-healing secara mandiri.

Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk mengontrol stres dan cemas. Misalnya saja, meditasi, latihan kesadaran, dan teknik pernafasan.

Inti dari teknik-teknik tersebut adalah tentang bernafas. Mengamati pernafasan merupakan cara ampuh untuk mengembalikan pikiran yang tertekan atau cemas ke saat ini, sehingga pikiran menjadi tenang.

Salah satu teknik pernafasan sederhana untuk mengurangi stres dan cemas adalah Mindful Breathing. Cara ini mudah dilakukan dimana pun, terutama saat kita tidak memiliki banyak waktu untuk self-care di hari-hari yang sibuk atau saat hidup mulai berantakan.

Mindful Breathing membuat pikiran kita menjadi tenang. Sehingga, setelah mempraktekkan teknik ini, kita yang introvert akan mampu memecahkan masalah dan membuat keputusan dengan jernih.

Mindful Breathing

  • Waktu: 15 – 30 menit
  • Duduk tegak
  • Cari posisi yang nyaman
  • Tutup mata atau buka mata
  • Perhatikan sensasi apa yang sedang dirasakan tubuh

Tahap 1:

Memperhatikan sensasi di saat ini

* Apa pikiran kita saat ini? 

Ini disebut dengan pengalaman mental.

* Apa perasaan kita saat ini?

Analisa dan kenali emosi-emosi itu, tanpa keinginan untuk mengubahnya. Misal, kita menemukan emosi marah, maka terima, jika kita sedang marah. 

"Saya sedang marah."

* Apa sensasi yang kita rasakan saat ini?

Sadari setiap rasa tidak nyaman di semua bagian tubuh.

Tahap 2:

Fokus

* Fokus pada pernafasan dan dan sensasi yang timbul pada tubuh di setiap nafas.

* Perhatikan ujung hidung dimana nafas keluar dan masuk.

* Pertahankan fokus hanya pada pernafasan

Tahap3:

Meluaskan Cakupan Fokus

* Tingkatkan kesadaran ke seluruh tubuh.

* Sadari semua rasa tidak nyaman dan tegang di bagian tubuh manapun.

* Terima sensasi-sensasi tersebut ada di dalam tubuh.

* Sadari bahwa setiap sensasi bersifat tidak kekal, annica. Mereka datang dan, cepat atau lambat, akan berlalu. 

***

Keunggulan Mindful Breathing adalah dapat dilakukan dimana pun. Baik itu di tempat kerja, di ruang publik, bahkan di rumah.

Yang perlu kita siapkan hanya posisi duduk tegak. Dan untuk melakukan proses pernafasan ini, kita bebas untuk membuka mata atau menutup mata.

Tidak ada alat apapun yang perlu dipersiapkan. Dan kita dapat melakukannya ketika gejala stres dan cemas muncul.

Bahkan, cara ini dapat dilakukan sebelum tidur. Sehingga tubuh menjadi rileks, pikiran menjadi tenang, dan kita dapat tidur. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun