Hasil riset Jakpat dan Daily Social mengumumkan bahwa 74,6% pengguna dompet elektronik berusia 20 - 35 tahun. Yang berarti, prospek penggunaan dompet elektronik di tahun-tahun mendatang akan semakin tinggi.
Dompet elektronik sekaligus menjadi solusi untuk masyarakat yang tidak memiliki rekening bank. Sebab umumnya, bank menetapkan sejumlah uang yang cukup besar untuk membuka rekening. Sedangkan dompet elektronik tidak memiliki persyaratan yang berat.
Untuk menggunakan fungsi dasar dompet elektronik, persyaratannya mudah. Cukup memiliki smartphone, mengunduh aplikasi dompet elektronik, dan memiliki email.
Dompet elektronik dapat dihubungkan dengan akun bank. Sehingga kombinasi penggunaan dompet online dan tabungan dapat lebih mengoptimalkan pengelolaan keuangan.
Misal, gaji dapat ditransfer ke dompet elektronik. Sedangkan akun bank digunakan untuk menabung, menyimpan dana darurat, atau deposito.
Bahkan, investasi pun dapat dilakukan melalui dompet elektronik. Misalnya saja asuransi, danareksa, dan pembelian emas.
Konsumen dompet elektronik dapat menjadi pelaku usaha. Caranya, bekerja sama dengan penyedia jasa dompet elektronik tersebut.
Untuk mengisi ulang dompet elektronik, caranya beragam dan mudah.
- Transfer dari akun bank
- Transfer dari sesama pemilik dompet elektronik
- Isi ulang lewat minimarket
- Isi ulang lewat pengemudi ojek atau mobil online
Pemerintah menjamin kerahasiaan data dan informasi pengguna dompet elektronik. Begitupun dengan tiap-tiap transaksi yang dilindungi fitur-fitur keamanan yang tinggi, seperti PIN.
Meskipun konsumen kehilangan smartphone, dompet elektronik akan tetap aman selama tidak ada yang mengetahui PIN. Lewat smartphone lain, akun dompet online yang hilang dapat diamankan.
Secara umum, kelebihan dompet elektronik adalah tidak ada biaya transaksi, kecuali transfer ke bank. Penggunaannya mudah, efektif dan efisien. Bahkan dapat digunakan pada usaha offline yang sudah bekerja sama dengan dompet elektronik.