Mohon tunggu...
Lilia Gandjar
Lilia Gandjar Mohon Tunggu... Tutor - Penikmat aksara dan pencinta kata-kata.

Penyuka dunia tulis menulis.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Saatnya Bekerja Kembali dan Bentengi Diri dari Covid-19

17 Juli 2020   22:47 Diperbarui: 17 Juli 2020   23:13 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kompas (16/7/2020) melansir bahwa PSBB Transisi untuk wilayah Jakarta berakhir tanggal 16 Juli 2020. Padahal hingga tanggal tersebut, kurva kasus Covid 19 belum juga melandai.

Padahal realita kehidupan tidak dapat disangkal. Setiap orang membutuhkan uang untuk bertahan hidup. Dengan demikian, ada tuntutan untuk bekerja dan beraktivitas.

Ayo, bentengi diri dari Covid-19 dengan suplemen makanan dan meditasi. Berlatih meditasi, akan meningkatkan sistem imun tubuh. Meditasi juga berguna untuk mengurangi tekanan-tekanan saat beraktivitas.

Sejarah Meditasi

Meditasi berasal dari istilah klasik bhavana, yang artinya perkembangan mental. Atau biasa juga disebut dhyana, yang berarti ketenangan mental. Sedangkan KBBI mendefinisikan meditasi sebagai pemusatan pikiran dan perasaan untuk mencapai sesuatu.

Meditasi umumnya dikaitkan dengan praktek ibadah Buddha. Padahal praktek meditasi sudah ada di tahun 5000 - 3500 BC. Dimana ditemukan gambar orang sedang bermeditasi di India.

Dokumen tertua tentang meditasi ditemukan di India. Berdasarkan dokumen tersebut, meditasi diadaptasi menjadi tradisi Vendatism dalam agama Hindu.

Tokoh dari India yang terkenal dalam meditasi adalah Siddharta Gautama atau dikenal dengan Buddha. Beliau adalah orang yang menyebarkan nilai-nilai meditasi, tetapi bukan penemu teknik meditasi.

Jenis meditasi yang dikembangkan Buddha adalah bagaimana self-fulfillment. Yang mana, cara meditasi ini diajarkan kepada guru-guru (biksu kepala) untuk diajarkan kepada murid-muridnya.

Dari dataran China, tokoh yang terkenal dalam mengembangkan teknik meditasi adalah Lao Tze. Beliau memperkenalkan filosofi Taoism pada masyarakat China. Yang diantaranya, ada pula referensi untuk mempraktekkan meditasi.

Di Jepang, tokoh dalam dunia meditasi adalah Dosho. Beliau mempelajari teknik meditasi di China. Sekembalinya ke Jepang, beliau membuka pusat meditasi dan mengembangkan meditasi Zen.

Praktek meditasi terus berkembang sepanjang jaman. Meditasi bukan hanya menjadi tradisi Hindu dan Buddha. Praktek-praktek meditasi menjadi global dan lintas agama. Yang juga diadopsi oleh kaum Judaism, umat Islam, dan umat Nasrani.

Meditasi Sufism adalah teknik meditasi yang dikembangkan oleh kaum Sufism. Dimana umat Islam berhubungan dengan Allah melalui refleksi dan kontemplasi, juga hidup sederhana.

Meditasi Judaism dikembangkan oleh kaum Judaism. Dasar teknik meditasi ini adalah pemikiran yang mendalam pada topik-topik filosofi dan doa.

Meditasi Catholicism adalah teknik meditasi yang dikembangkan oleh umat Katolik. Dimana tekniknya adalah pemikiran sistematik Alkitab, atau topik yang sifatnya teologi. Contohnya, mengembangkan figur mental seseorang menjadi seperti yang tertera dalam Alkitab.

Sejarah Meditasi | PositivePsychology.com
Sejarah Meditasi | PositivePsychology.com

Praktek Meditasi Moderen

Di tahun 1955, untuk pertama kalinya meditasi dijadikan objek penelitian ilmiah. Dengan menggunakan EEG (elektroensefalogram) para peneliti memperhatikan pengaruh meditasi terhadap meditator.

Sejak saat itu, teknik meditasi menjadi sangat jauh berbeda dengan akarnya. Bahkan tidak lagi melibatkan ritual-ritual keagamaan.

Meditasi saat ini, termasuk cara penyembuhan medis. Yang mana keberadaannya dan hasilnya sudah diakui di seluruh dunia.

Meditasi menjadi metode untuk mengurangi stres dan penyakit-penyakit yang timbul karena stres. Ampuh untuk mengobati penyakit-penyakit mental. Bahkan di tahun 2000-an ini, meditasi mindfulness terbukti mampu mengobati kanker.

Meditasi dan Korelasinya dengan Kitab Suci

Menurut English Standard Version Bible, arti meditasi adalah merefleksikan kebenaran spiritual. Ada 6 kata meditasi dan 16 kata merenungkan atau mempelajari di dalamnya.

Pertama kali kata meditasi muncul di ESV Bible, adalah dalam Kitab Kejadian. Menjelang malam, Ishak bermeditasi di alam terbuka.

And Isaac went out to meditate in the field toward evening. And he lifted up his eyes and saw, and behold, there were camels coming.
ESV, Genesis 24 : 63

Apa yang Ishak lakukan adalah mengagumi keindahan karya Tuhan di luar tenda. Mirip dengan kegiatan pada meditasi visualisasi. Salah satu cara membuat badan dan pikiran rilek.

I will meditate on your precepts and fix my eyes on your ways. I will delight in your statutes; I will not forget your word.
ESV, Psalm 119:15-16

Kata meditasi banyak terdapat dalam Kitab Mazmur, yang ditulis Raja Daud. Dimana kata meditasi yang terdapat pada kitab Mazmur mengarah pada merenungkan Firman Tuhan atau menyelidiki Firman Tuhan. Jadi, dapat dikatakan bahwa Raja Daud melakukan meditasi spiritual.

Sedangkan prinsip meditasi mindfulness, banyak ditulis oleh Paulus. Terutama dalam kitab Roma, Korintus, Galatia, Efesus, Filipi, dan Kolose.

Dalam surat kepada jemaat Kolose, Paulus memperingatkan tentang kegiatan seksual mereka salah. Yaitu hubungan seksual bebas di luar pernikahan, perselingkuhan, lesbian, homoseksual, dan nafsu seks yang tidak terkendali.

Salah satu sila dalam meditasi adalah menghindari aktivitas seksual. Selama meditasi dilakukan, meditator tidak diperkenankan melakukan hubungan seksual. Namun, di luar praktek meditasi, pasangan suami isteri bebas melakukan hubungan intim.

Kemudian Paulus menyaran untuk tidak berbohong. Dimana menghindari berbohong juga termasuk salah satu dari 5 sila yang mendasari praktek meditasi.

So put to death the sinful, earthly things lurking within you. Have nothing to do with sexual immorality, impurity, lust, and evil desires. Don't be greedy, for a greedy person is an idolater, worshiping the things of this world. Because of these sins, the anger of God is coming. You used to do these things too when your life was still part of this world. But now is the time to get rid of anger, rage, malicious behavior, slander, and dirty language. Don't lie to each other, for you have stripped off your old sinful nature and all its wicked deeds. Put on your new nature, and be renewed as you learn to know your Creator and become like him.
NLT, Collosians 3 : 5 - 10

Paulus memberi saran kepada jemaat Kolose, agar mereka berubah. Dimana Paulus memberikan suatu standar karakter yang baru, yaitu belas kasih yang lembut (tenderhearted mercy), kebaikan (kindness), rendah hati (humility), lemah lembut (gentleness), dan kesabaran (patience).

Since God chose you to be the holy people he loves, you must clothe yourselves with tenderhearted mercy, kindness, humility, gentleness, and patience. Make allowance for each other's faults, and forgive anyone who offends you. Remember, the Lord forgave you, so you must forgive others. Above all, clothe yourselves with love, which binds us all together in perfect harmony. And let the peace that comes from Christ rule in your hearts. For as members of one body you are called to live in peace. And always be thankful.
NLT, Collosians 3 : 12 - 15

Paulus juga menyarankan agar jemaat Kolose saling mengampuni. Mereka diminta untuk mampu menerima perlakuan buruk yang telah dilakukan terhadap mereka.

Energi negatif dari orang lain dapat membuat mental dan fisik seseorang sakit. Bahkan juga menimbulkan penyakit di mental dan fisik si pemberi energi negatif tersebut sendiri.

Untuk mengurangi penyakit-penyakit tersebut, Paulus memberikan solusi, yaitu mengampuni. Disini Paulus berbicara tentang teknik mindfulness. Cara untuk menangkal energi negatif tersebut adalah dengan mengamatinya hingga sirna.

Kemudian Paulus menyarankan untuk saling mengasihi. Dengan kata lain, Paulus berbicara tentang saling mengalirkan energi positif.

Cara-cara Meditasi

Ada beberapa praktek meditasi yang dapat dipraktekkan. Diantaranya adalah:

Meditasi Loving-Kindness
(Silahkan klik disini)

Meditasi Mindfulness
(Silahkan klik disini)

Meditasi Movement
(Silahkan klik disini)

Meditasi Focus
(Silahkan klik disini)

Mengintegrasikan Meditasi pada Aktivitas Sehari-hari
(Silahkan klik disini)

Selamat beraktivitas, tetap jaga kesehatan. Salam sehat! (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun