Mohon tunggu...
Lilia Gandjar
Lilia Gandjar Mohon Tunggu... Tutor - Penikmat aksara dan pencinta kata-kata.

Penyuka dunia tulis menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Antisipasi Sebelum Adiksi, Emang Bisa?

27 Juni 2020   15:50 Diperbarui: 27 Juni 2020   16:07 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa berubah itu sulit? Sebab 50% kegiatan sehari-hari adalah kebiasaan rutin. Kita mengulang kegiatan itu terus menerus. Sehingga otomatis melakukannya atau tidak sadar.

Bagaimana sebuah kebiasaan terbentuk?

Perhatikan gambar berikut. Gambar ini menerangkan proses pembentukan kebiasaan.

Gambar 1. Siklus Kebiasaan | Dokpri
Gambar 1. Siklus Kebiasaan | Dokpri
Kapan sebuah kebiasaan berubah menjadi adiksi?

Berdasarkan penelitian, sebuah kebiasaan baru akan terbentuk setelah 66 hari. Sementara hari ke 18 hingga 254, seseorang membutuhkan dedikasi yang tinggi untuk menanamkan kebiasaan baru.

Adiksi akan terjadi setelah hari ke 66. Saat suatu kegiatan sudah menjadi kebiasaan. Adiksi menjadi akut jika berlanjut hingga lebih dari 254 hari. Sedangkan adiksi di bawah 254 hari, akan mudah diatasi.

Gambar 2. Kurva Pembentukan Kebiasaan. Hubungan antara kesadaran akan suatu kegiatan dan hari, hingga terbentuk suatu kebiasaan baru. | Dokpri
Gambar 2. Kurva Pembentukan Kebiasaan. Hubungan antara kesadaran akan suatu kegiatan dan hari, hingga terbentuk suatu kebiasaan baru. | Dokpri
Apakah adiksi?

Adiksi menurut Medilexicon's Medical Dictionary adalah ketergantungan atau keterikatan psikologis atau fisiologis pada suatu zat atau praktek yang di luar kendali.

Bagaimana mengantisipasi kebiasaan sebelum berubah menjadi adiksi?

Tahap Kontemplasi - tahap dimana tidak siap berubah dan berpikir akan berubah

#1 Temukan akar pemicu sehingga kebiasaan itu muncul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun