Mohon tunggu...
Lilia Gandjar
Lilia Gandjar Mohon Tunggu... Tutor - Penikmat aksara dan pencinta kata-kata.

Penyuka dunia tulis menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar Sama Mama Itu Enggak Enak, Miss!

22 Juni 2020   11:54 Diperbarui: 23 Juni 2020   05:05 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belajar Sama Mama Itu Enggak Enak, Miss! Pernah dengar kalimat itu? Atau, pernah lihat langsung?

Salah satu momok anak belajar adalah enggan belajar dengan orang tua. Ini adalah masalah maha serius.

Sebab orang tua adalah teladan, guru, sahabat, dan penanggung jawab anak. Ketika seorang anak lahir, otomatis ke-4 tugas itu ada di pundak orang tua.

Tuhan memberikan suatu tugas mulia pada orang tua, tidak dengan membiarkan buli-buli orang tua kosong.

Maksudnya, ketika Tuhan memberi amanat, Dia akan serta merta memperlengkapi orang tersebut hingga dia mampu menjalankan tugasnya.

Jadi, saat ada anak-anak yang berkata, "saya enggak enjoy belajar dengan ortu". Itu berarti, 'ada yang hilang' dari hubungan mereka. Terlebih lagi, 'ada yang melanggar' perintah Tuhan.

Mari, kupas alasan anak-anak:

  • #1. "Enggak biasa, Miss"
  • #2. "Mama itu enggak bisa apa-apa, Miss"
  • #3. "Belajar sama Mama, sama juga belajar sendiri. Mama asyik rumpi dengan temannya"
  • #4. "Mama enggak ngerti, Miss"
  • #5. "Saya ngga suka dekat-dekat Mama"
  • #6. "Mama itu mahluk paling rese, Miss"
  • #7. "Saya enggak bisa bebas, Miss"
  • #8. "Mama sok tahu dan salah, Miss"
  • #9. "Bosen liat Mama, Miss. Apalagi dengerin"
  • #10. "Saya enggak nyaman dekat Mama"

Alasan-alasan di atas, hanya sebagian kecil alasan. Intinya anak tidak menghargai orang tua, tidak merasa nyaman belajar dengan orang tua, dan merasa terancam.

Kekurangan dari pendidikan di Indonesia adalah mengijinkan batita bahkan balita untuk sekolah. Sebelum mereka cukup menerima pendidikan orang tua, sudah dikirim ke sekolah. Ditangani orang ketiga.

Usia terbaik anak menerima didikan orang ketiga adalah 7 tahun. Sebelum itu, baik dari sudut pandang ilmiah atau rohani, orang tua yang harus bertanggung jawab.

*****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun