Jika kita melihat kondisi saat ini dari sisi Tuhan, maka hal yang penting kita sadari adalah tangan Tuhan sedang bekerja. Sekalipun yang Dia gunakan adalah resesi dan Coronavirus. Tapi Tuhan selalu melakukan hal yang sempurna.
Jika kita menempatkan diri pada posisi manusia, maka melakukan nasehat Rasul Paulus adalah langkah terbaik. Yang saya maksud adalah nasehat Rasul Paulus untuk jemaat di Tesalonika, Yunani. Nasehat ribuan tahun lalu ini masih relevan hingga saat ini.
(1 Tesalonika 5 : 13 - 22)
Be at peace among yourselves. And we urge you, brothers, admonish the idle, encourage the fainthearted, help the weak, be pattient with them all.
See that no one repays anyone evil for evil, but always seek to do good to one another and to everyone.
Rejoice always, pray without ceasing, give thanks in all circumstances; for this is the will of God in Christ Jesus for you.
Do not quench the spirit. Do not despise prophecies, but test everything; hold fast what is good. Abstain from every form of evil.Â
Saling Mengasihi
"So now faith, hope, and love abide, these three; but the greatest of these is love."
ESV, 1 Corinthians 13 : 13
Rasul Paulus menjelaskan bahwa kasih adalah karunia tertinggi. Tanpa kasih, seseorang menjadi tidak berguna. Sebab kasih adalah implementasi iman dan harapan.
Sekalipun seseorang begitu cerdas, kaya, atau paling unggul, tanpa kasih, dia bagai tong kosong yang nyaring bunyinya. Sekalipun seseorang berbakat dan mampu melakukan banyak hal, tanpa kasih, dia sama dengan pecundang.
Jika kasih begitu penting, dengan cara apakah kita menunjukkan kasih? Gambar berikut menjelaskan cara untuk mengasihi sesama.