Mohon tunggu...
Lilia Gandjar
Lilia Gandjar Mohon Tunggu... Tutor - Penikmat aksara dan pencinta kata-kata.

Penyuka dunia tulis menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Wow! Tersingkap, Rahasia Sukacita di Tahun 2020

23 Mei 2020   05:00 Diperbarui: 23 Mei 2020   04:56 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kasih. Sumber: Dokumen Pribadi, Lilia Gandjar

Faktor yang menyebabkan iman rusak adalah 'hujan', 'banjir', dan 'angin'. Hujan adalah masalah di luar dugaan, di luar perkiraan, atau di luar kemampuan. Banjir adalah air gesekan-gesekan yang timbul dalam kehidupan sehari-hari dan mempengaruhi mental. Angin adalah masalah-masalah ringan hingga berat, sebagai resiko yang harus ditanggung akibat pilihan-pilihan yang dibuat.

"that no one be moved by these afflictions. For you yourselves know that we are destined for this."
ESV, Thessalonians 3 : 3

Jagalah iman. Menerima keadaan apapun apa adanya. Tenang, netral dan jernih berpikir. Jaga kekudusan hidup dan mendekat pada Tuhan.

Bersyukur Menghidupkan Pengharapan

Mengucap syukur dalam keadaan baik. Mengucap syukur dalam keadaan buruk.
Mengucap syukur membangkitkan kekuatan untuk sabar menderita sengsara.

Bersyukur menimbulkan kesadaran bahwa seseorang memiliki sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Bahkan mendorong seseorang menjangkau hal yang lebih baik lagi. Sederhananya, bersyukur membuat seseorang memiliki pengharapan untuk hari esok yang tidak pasti.

Pengharapan ibarat jangkar yang kuat. Menahan seseorang agar tidak terbawa arus ombak. Sehingga orang ini mampu menjalani misi hidup dan mencapai visi hidupnya.

"We have this as a sure and steadfast anchor of the soul, a hope that enters into the inner place behind the curtain,"
ESV, Hebrew 6 : 19

Saat-saat ini dapat dikorelasikan sebagai 'masa kematian'. Akibat 'penutupan', bukan hanya membuat suatu negara terisolasi. Namun berakibat pada banyak sektor. Dengan kata lain, 'penutupan' mematikan beragam aktivitas.

Penutupan industri, akibatnya banyak orang kehilangan pekerjaan. Penutupan sekolah, menyebabkan siswa atau mahasiswa harus belajar online. Penutupan kantor, membuat karyawan harus bekerja dari rumah.

Melonjaknya kasus Covid-19 di Jawa Timur (20/5), membuat banyak orang terhenyak. Seakan-akan virus Corona mustahil ditaklukkan. Masalah kesehatan jadi isu tak terpecahkan. Tetapi, tetaplah berharap.

"... how could you ever could given up in believing in the magic of life."
Rhonda Bryne dalam The Magic

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun