Tuangkan ide-ide ke dalam tulisan. Menulis bukan semata-mata menguasai materi. Jangan takut untuk menulis.
Terkadang kita menulis hal-hal yang ideal, yang seharusnya. Hal-hal yang baik  dan ideal yang ditulis itu dimaksudkan agar bisa menginspirasi pembaca. Padahal, pada kenyataannya, belum tentu kita bisa melaksanakan 100 persen apa yang kita tulis.
I Ketut Suweca dalam Inilah Ketakutan yang Paling Sering Menghantui Penulis Pemula
Ada saatnya seorang penulis terinspirasi suatu topik. Ilham itulah yang dia tulis. Sama prinsipnya dengan visualisasi Kanban dalam bidang Quality Management. Tulisan itulah visualisasi bagi sang penulis. Untuk membuat suatu ide menjadi energi yang mampu menggerakkan. Untuk mengubah yang tidak ada menjadi ada.
Seorang penulis yang ingin mendapatkan feedback perlu memperhatikan banyak hal. Yang penting adalah judul yang menjual dan isi konten yang berbobot. Ketahui siapa saja yang membaca tulisan penulis. Ini akan memicu penulis untuk menguasai apa yang ditulis. Ini juga memacu penulis untuk meningkatkan kualitas menulis.
Ada pepatah mengatakan "Perlakukanlah orang lain sebagaimana Anda ingin diperlakukan". Jika penulis inginkan feedback, maka berilah feedback terlebih dulu.
"Demikian pula dengan menulis di blog seperti Kompasiana. Kita bisa menjalin kolaborasi dengan sesama narablog untuk aneka kegiatan positif."
Bobby dalam 5 Ukuran Keberhasilan Tulisan Selain Jumlah Tayangan dan Cetakan
Penulis bebas menulis topik apapun di Kompasiana. Penulis juga bebas menentukan genre tulisan. Namun, antisipasi dalam istilah-istilah juga penting. Sebab pembaca berasal dari beragam latar belakang.
Istilah-istilah khusus ada baiknya dijelaskan. Ini memudahkan komunikasi dengan pembaca lewat tulisan. Ilustrasi yang segar, tidak lazim dan menarik, mengundang banyak feedback.
Terakhir, penulis wajib memiliki target pembaca. Tanpa target yang jelas, suatu tulisan menjadi alat komunikasi yang tidak efektif. Makin khusus isi pesan yang terkandung dalam satu tulisan, makin runcing tulisan itu menunjuk pembacanya.
Trend kunjungan pembaca dari waktu ke waktu bisa menggambarkan kemajuan kita dalam dunia tulis-menulis.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!