Menulis itu apa sih?
Dunia tulis menulis itu menarik dan penuh tantangan. Penulis ditantang menghadirkan pemahaman di benak pembaca. Sekaligus mengusir kesalahpahaman menangkap makna.
Menulis mendekatkan penulis dengan kata-kata. Dia harus menegangkan sel-sel otak dan bekerja keras untuk membuat sesuatu yang abstrak menjadi eksak. Sebab kata-kata adalah benda yang abstrak.
Tantangan semakin berat ketika merangkai kata. Sebab hal yang abstrak akan semakin abstrak ketika dibahas. Pembaca belum tentu setuju dengan opini penulis. Atau tidak dapat memahami tulisan itu.
Tips Menulis di Kompasiana
Berkawanlah dengan kata-kata, penulis. Kata-kata menolong kita untuk menangkap realita. Patuhilah aturan tata bahasa karena setiap bahasa memiliki aturannya masing-masing. Ikutilah protokol tulis menulis sehingga menjadi penulis yang santun. Sekalipun artikel yang ditulis beraliran kritik.
Nasehat Senior-Senior Kompasiana
Berhati-hatilah menulis. Suatu tulisan akan tetap abadi sekalipun penulis sudah selesai menulisnya. Bahkan ketika penulis mulai membuat artikel yang baru, tulisan yang lama tetap ada.
"Ketika penulis meninggal, tulisannya tetap hidup."
Tjiptadinata Effendi dalam Setiap Penulis Berada di Persimpangan Jalan.
Apa yang penulis tuangkan dalam tulisan adalah representasi penulis dalam bentuk abstrak. Sekaligus memperlihatkan karakter dan pengetahuannya. Semakin baik pemahaman penulis pada suatu konteks, makin dalam dan rinci tulisannya.
"bahasa tulisan dapat menjadi gerbang tersendiri untuk memahami karakter ..."
Nita Kris Noer dalam Semai Bibit Literasi Melalui Metode Living Book
Tuangkan ide-ide ke dalam tulisan. Menulis bukan semata-mata menguasai materi. Jangan takut untuk menulis.
Terkadang kita menulis hal-hal yang ideal, yang seharusnya. Hal-hal yang baik  dan ideal yang ditulis itu dimaksudkan agar bisa menginspirasi pembaca. Padahal, pada kenyataannya, belum tentu kita bisa melaksanakan 100 persen apa yang kita tulis.
I Ketut Suweca dalam Inilah Ketakutan yang Paling Sering Menghantui Penulis Pemula
Ada saatnya seorang penulis terinspirasi suatu topik. Ilham itulah yang dia tulis. Sama prinsipnya dengan visualisasi Kanban dalam bidang Quality Management. Tulisan itulah visualisasi bagi sang penulis. Untuk membuat suatu ide menjadi energi yang mampu menggerakkan. Untuk mengubah yang tidak ada menjadi ada.
Seorang penulis yang ingin mendapatkan feedback perlu memperhatikan banyak hal. Yang penting adalah judul yang menjual dan isi konten yang berbobot. Ketahui siapa saja yang membaca tulisan penulis. Ini akan memicu penulis untuk menguasai apa yang ditulis. Ini juga memacu penulis untuk meningkatkan kualitas menulis.
Ada pepatah mengatakan "Perlakukanlah orang lain sebagaimana Anda ingin diperlakukan". Jika penulis inginkan feedback, maka berilah feedback terlebih dulu.
"Demikian pula dengan menulis di blog seperti Kompasiana. Kita bisa menjalin kolaborasi dengan sesama narablog untuk aneka kegiatan positif."
Bobby dalam 5 Ukuran Keberhasilan Tulisan Selain Jumlah Tayangan dan Cetakan
Penulis bebas menulis topik apapun di Kompasiana. Penulis juga bebas menentukan genre tulisan. Namun, antisipasi dalam istilah-istilah juga penting. Sebab pembaca berasal dari beragam latar belakang.
Istilah-istilah khusus ada baiknya dijelaskan. Ini memudahkan komunikasi dengan pembaca lewat tulisan. Ilustrasi yang segar, tidak lazim dan menarik, mengundang banyak feedback.
Terakhir, penulis wajib memiliki target pembaca. Tanpa target yang jelas, suatu tulisan menjadi alat komunikasi yang tidak efektif. Makin khusus isi pesan yang terkandung dalam satu tulisan, makin runcing tulisan itu menunjuk pembacanya.
Trend kunjungan pembaca dari waktu ke waktu bisa menggambarkan kemajuan kita dalam dunia tulis-menulis.
I Ketut Suweca dalam Menakar Kemajuan Penulis.
***
Itulah pelajaran berharga yang saya dapat di Kompasiana. Belajar menulis. Menilik hobi lama yang ditinggalkan, bermain dengan kata-kata.Â
Kembali aktif di Kompasiana mengisi hari-hari #DiRumahAja. Sesekali menulis, namun sering juga hanya kunjungi Kompasiana hanya untuk membaca dan memberi feedback pada penulis lain. Ada di tengah-tengah penulis senior memberi semangat yang baru dan menghilangkan kata jenuh dari perbendaharaan hati.
Mati gaya takluk ketika seseorang menulis dan membaca. Untuk mampu menulis, seorang penulis perlu membaca. Sehingga dapat disimpulkan jika dunia tulis menulis adalah dunia yang dinamis. Dunia yang jauh dari kata bosan.
Menulis adalah 'new normal' saya. Hobi lama yang kembali ditekuni hingga menjadi hobi baru. Apa hobi baru kamu? (*)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI