Mohon tunggu...
Lilia Gandjar
Lilia Gandjar Mohon Tunggu... Tutor - Penikmat aksara dan pencinta kata-kata.

Penyuka dunia tulis menulis.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Bijak Mengelola Uang di Tengah Ketidakpastian

6 Mei 2020   05:00 Diperbarui: 6 Mei 2020   04:59 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Contoh Pembuatan Anggaran Bulanan. Sumber: Dokpri.

Hingga saat ini seluruh dunia masih dilanda masalah resesi dan Covid-19. Situasi yang tidak pasti ini menimbulkan kekhawatiran di hati banyak orang. Bagaimanakah kondisi perekonomian ke depan? Kapan keadaan normal kembali?

Di awal krisis, banyak orang berlomba-lomba menimbun masker dan barang kebutuhan sehari-hari sehingga harga barang di pasar melonjak. Ketika harga naik, mulai timbul kepanikan masal. Nasabah-nasabah melakukan penarikan uang simpanan mereka di bank dalam jumlah besar.

Memasuki akhir April dan awal bulan Mei 2020, masyarakat mulai tenang di permukaan. Keamanan kondusif, panic selling atau panic redeeming produk investasi hampir tidak ada, dan harga emas batangan mulai turun. Saat ini orang-orang cenderung mulai mempertimbangkan untuk investasi.

Peran Bank Indonesia dalam Manajemen Krisis

Belajar dari pengalaman krisis keuangan yang dialami di tahun 1998, Pemerintah Indonesia telah mempersiapkan sebuah protokol manajemen krisis. Bank Indonesia berperan mengawal stabilitas sistem keuangan melalui pembatasan resiko sistemik. Dimana kebijakan makroprudensial yang digunakan Bank Indonesia dengan pendekatan metode top down. Keunggulan metode ini adalah  menyentuh seluruh elemen sistem keuangan, baik itu lembaga keuangan, pasar keuangan, infrastruktur keuangan, serta perusaahaan non keuangan dan rumah tangga.

Peran Individu dalam Manajemen Krisis

Krisis adalah keadaan darurat yang mengganggu suatu sistem  dan berdampak pada komponen-komponen di dalamnya. Krisis tidak dapat diprediksi dan timbul secara tiba-tiba tanpa adanya peringatan. Akibatnya, krisis melahirkan ketakutan, kecemasan, dan panik.

Sebagai individu, bagaimana sikap dan cara kita menghadapi krisis? Krisis harus dihadapi dengan tenang. Ketenangan hati akan berdampak pada pola pikir dan membuat seseorang menjadi cerdas berperilaku.

Kemudian, kita harus belajar dari Bank Indonesia dalam menangani krisis. Sebagai individu, kita pun wajib memiliki Skenario Manajemen Krisis. Tujuannya untuk menjaga stabilitas sistem keuangan rumah tangga.

Tidak dapat dipungkiri jika uang adalah salah satu benteng pertahanan seseorang dalam menghadapi masalah. Namun uang itu juga dapat menimbulkan masalah jika tidak dikelola dengan baik. Karena itu kita perlu pikiran yang jernih untuk mengatur keuangan.

Manajemen Krisis Jangka Pendek

Dengan landasan berpikir bahwa krisis terjadi tiba-tiba, maka perlu ada manajemen krisis jangka pendek. Dimana sifatnya penting dan mendesak. Tujuannya adalah untuk meminimalkan efek krisis.

  1. Mencari pekerjaan sementara (freelancer).
  2. Membuka usaha dengan modal kecil.
  3. Prioritaskan uang untuk membayar tagihan bulanan.
  4. Selalu membuat perencanaan setiap kali belanja dan patuhi rencana tersebut.
  5. Cari toko yang menyediakan diskon.
  6. Gunakan uang tabungan dengan bijak untuk bertahan hidup dalam krisis.
  7. Gunakan dompet elektronik (OVO, DANA, GOPAY, dll.) dan dapatkan cashback atau  diskon.
  8. Mendaftar Kartu Prakerja untuk mendapatkan pengetahuan baru sekaligus insentif bulanan selama empat bulan.
  9. Mencari bantuan langsung di Kelurahan atau di institusi keagamaan.
  10. Bernaung pada keluarga.
  11. Mencari pemasukan sampingan dari internet: survei berbayar, kompetisi menulis, kompetisi fotografi, lomba gambar, kompetisi video, dll.
  12. Mencari bantuan dari teman yang mampu.

Manajemen Krisis Jangka Panjang

Tujuannya untuk mempersiapkan masa depan. Dalam keadaan normal ataupun di tengah krisis, anggaran untuk masa depan harus diprioritaskan. Sebab kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan.

Membuat Anggaran Pengeluaran Bulanan

Gunakan prinsip zero base budget. Maksudnya ketika kita menerima gaji, uang tersebut harus habis dibagi ke dalam pos-pos yang sudah ditentukan. Sebelum anggaran selesai, uang itu tidak boleh digunakan.

Contoh Pembuatan Anggaran Bulanan. Sumber: Dokpri.
Contoh Pembuatan Anggaran Bulanan. Sumber: Dokpri.
Pos Tagihan Bulanan adalah untuk semua kewajiban yang harus dibayar tiap bulan. Pos Pribadi adalah semua pengeluaran untuk memberi kepada orang tua atau saudara-saudara yang kurang mampu, donasi ke suatu yayasan, ataupun berbagi kepada orang yang membutuhkan.

Pertimbangkan untuk Investasi dan Realisasikan

Investasi dapat berupa tabungan atau kita dapat menyebutnya Tabungan Besar. Sebab uang yang disisihkan untuk tabungan ini dalam jumlah besar. Tabungan besar dapat digunakan sebagai dana cadangan krisis atau untuk suatu kepentingan lain yang penting di masa depan.

Selain tabungan, investasi yang dapat dilakukan di bank adalah Deposito. Jumlah minimal deposito di berbagai bank cukup tinggi. Oleh karena itu, penting memiliki tabungan besar. Setelah dana di tabungan besar cukup, langsung ubah menjadi deposito.

Produk investasi lainnya adalah Asuransi. Dimana tersedia pilihan asuransi jiwa, asuransi hari tua, asuransi kesehatan, asuransi properti, dan asuransi perlindungan barang milik. Pilihlah jenis asuransi yang paling sesuai dengan kebutuhan.

Investasi Reksadana Pasar Uang dan Obligasi Negara adalah pilihan yang direkomendasikan ahli keuangan. Kemudian ada investasi Emas Batangan yang layanannya tersedia di dompet-dompet elektronik, seperti GoPay. Ada pula investasi properti.

Menerapkan Hidup Hemat

Biasakan diri untuk mengatur uang setiap hari dan selalu memegang prinsip zero base budget. Jatah uang hari itu harus habis. Hari berikutnya memulai hitungan baru dan sisa uang harus selalu masuk dalam Tabungan Kecil.

Berkebun dapat disebut menabung makanan. Tanamlah jenis sayuran yang mudah ditanam dan cepat tumbuh. Menanam sayur sangat membantu untuk tetap sehat dan menghemat uang makan.

Hari Tanpa Belanja adalah salah satu cara untuk hidup hemat. Setelah melakukan belanja mingguan, usahakan 1 hari atau 2 hari tanpa mengeluarkan uang sama sekali. Cara ini cocok diterapkan oleh keluarga yang di rumahnya tanpa lemari pendingin.

Minggu Hemat adalah cara berhemat yang cocok untuk keluarga yang memiliki lemari pendingin. Setelah melakukan belanja bulanan atau mingguan, maka waktunya puasa untuk mengeluarkan uang selama satu minggu. Cara ini cocok untuk keluarga tanpa anak.

Dalam masa PSBB, usahakan jalan kaki untuk menjangkau tempat-tempat yang dekat. Selain memperkuat otot jantung dan melancarkan peredaran darah, jalan kaki adalah cara berhemat di masa krisis. Memungkin kita berkenalan dengan orang-orang baru dan membuka peluang untuk mendapatkan hal-hal yang baik.

Menggunakan Uang Fisik dan Dompet Elektronik

Keunggulan uang fisik adalah mudah, dapat digunakan dimana saja, dan dapat digunakan kapan saja. Kelemahannya adalah mengendalikan uang fisik lebih sulit. Selama ada uang di dompet, kita merasa aman tanpa tahu jumlahnya.

Keunggulan dompet elektronik adalah tersedia cashback, banyak voucher diskon, banyak produk yang harganya lebih murah di layanan dompet elektronik. Kedua, belum semua tempat menerapkan pembayaran elektronik, sehingga mengekang nafsu belanja. Selain itu, arus uang keluar lebih mudah dikendalikan sebab kita melihat secara visual. Melihat jumlah uang dapat membuat kita waspada dan mengendalikan diri. Sedangkan kelemahan dari dompet elektronik adalah bergantung pada smartphone kita. Jika baterai gadget habis, dompet elektronik tidak dapat digunakan.

Kombinasi antara uang fisik dan dompet elektronik adalah yang terbaik. Uang fisik dapat kita gunakan ketika mendesak. Sedangkan dompet elektronik dapat digunakan sehari-hari.

Pendapatan Sampingan

Penting untuk memiliki lebih dari satu sumber pendapatan dalam kondisi normal maupun di masa krisis. Ada banyak situs di internet yang menawarkan voucher belanja hingga top up dompet elektronik. Kegiatan yang perlu kita lakukan adalah menjawab survei, memberi komentar, menjawab kuis, ataupun membaca.

Jika ingin uang yang lebih besar jumlahnya, ikutilah kompetisi. Mengikuti kompetisi memerlukan kompetensi sehingga harus mengasah bakat. Sambil menyelam minum air, bakat terasah dan uang didapat.

Usaha dengan modal kecil yang dapat dikelola online atau offline adalah alternatif lain untuk mendapatkan uang. Selama usaha sampingan ini tidak mengganggu pekerjaan utama. Jualah barang yang siap dijual, meskipun untung kecil tetapi kegiatan usaha dapat terus berputar. Dari sisi waktu pun lebih efisien.

Singkirkan Kartu Kredit

Hidup hemat tidak memerlukan kartu kredit. Ada banyak penyedia layanan kartu kredit yang saat ini menawarkan bunga 0%. Namun kartu kredit, dengan prinsip bayar kemudian, membuka celah untuk hidup konsumtif. Sistem bayar di muka, meningkatkan kesadaran akan keuangan kita di 'saat ini'. Kredit ditoleransi untuk tambahan modal usaha atau membeli properti (KPR).

Nasehat orang bijak mengatakan bahwa akar kejahatan adalah cinta uang. Karena itu, berhati-hatilah dengan uang. Kita adalah pemimpin dan uang adalah hamba. 

Pemimpinlah yang mengatur bagaimana uang ini harus tunduk dan bekerja untuk meningkatkan kesejahteraannya.  Mengelola uang adalah cara mengatur bagaimana caranya uang bekerja untuk kita dan kemana saja dia harus pergi sehingga tujuan kita tercapai.  

Menjaga stabilitas keuangan pribadi berarti turut serta menyehatkan stabilitas keuangan negara. Kegiatan ekonomi yang kita lakukan sehari-hari, walaupun jumlahnya kecil, memiliki dampak terhadap kegiatan perekonomian di level yang lebih tinggi. 

Semakin kuat stabilitas keuangan seorang individu, semakin besar kemampuan  orang tersebut menyehatkan perekonomian orang lain. Semakin banyak orang yang perekonomiannya sehat dan stabilitas keuangannya kuat di suatu negara, maka semakin besar peluang negara itu menjadi negara maju. 

Cerdaslah berperilaku, karena individu yang cerdas akan membawa dampak positif! (*)

----------

Artikel untuk Blog Competition Bank Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun