Dinding potong kayu sisi bilik beratap tanah
Pun lewat rintik tangis darah mustahil dikuak
Merengkuhmu, tinggal sendiri bersembunyi
Menelantar aku, tinggal sendiri meratapi
Mungkin kini,
Wajah teduhmu sekadar mampu ku gapai kosong
Mengepul saru di muka pigura jendela
Kemudian menyurup, tertampar separuh waras imaji
Tapi aku
Sungguh akan tetap menyongsong pagi menunggumu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!