Desember, selalu hadir membawa sejuta rasa dan kisahnya, seperti sore ini, angin senja semilir menyapa tubuh, dingin menawarkan sepi menghapus lupa luka.
Gerimis mendung kelabu bergulir menyentuh kulit, setelah ia arungi jejak-jejak langit abu-abu berembun, menyelimuti rerumput dedaun bumi, meninggalkan layu sengatan panas siang tadi.
Kini semua sirna menguap kembali menanti sapa hangat mentari esok hari, berpesta di atas deru desah samudera, berdansa bersama geloranya begitu mesra, setelah ia puas kemudian mengajak turun kembali, menyelinap diantara bebatuan, meresap lembut di kedalaman gua rasa yang tak pernah berhenti.
Angin senja menyaring makna kekuatan perjalanan bahagia yang bening. Tanpa ingin melukai dan dilukai, menghormati diri sebagaimana adanya, bahwa kita lahir untuk mengukuhkan makna cahaya cinta yang penuh kebaikan dan air kerinduan yang penuh kemanfaatan.
Lila, Singosari, 07 Desember 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H