Mohon tunggu...
Lila Denayu Yustian
Lila Denayu Yustian Mohon Tunggu... Lainnya - Masih Sekolah

Menulis bukan hobby saya

Selanjutnya

Tutup

Money

Analisis Potensi Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur

2 November 2020   16:42 Diperbarui: 2 November 2020   16:54 674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kotawaringin Timur terdiri dari 15 kecamatan dimana 3 diantaranya terletak di wilayah pesisir merupakan kabupaten induk dari wilayah Pemekaran Kabupaten Katingan dan Kabupaten Seruyan. Secara astronomis terletak antara posisi 1110'50" - 1130'46" Bujur Timur dan 023'14" - 332'54" Lintang Selatan. 

Pulau-pulau yang ada di Kabupaten Kotawaringin Timur pada umumnya berada di dalam dan muara sungai Mentaya, dimana yang tercatat dan memiliki nama sampai dengan saat ini antara lain adalah Pulau Hanaut, Pulau Lepeh, Pulau Kamapit, dan Pulau Hanibung. Pulau-pulau tersebut pada umumnya dimanfaatkan sebagai lahan perkebunan kelapa milik masyarakat dan yang lainnya belum dimanfaatkan dan hanya ditumbuhi oleh semak dan pepohonan liar.

Kabupaten Kotawaringin Timur memiliki wilayah pesisir dengan perairan estuarine yang luasnya sekitar 78.000 ha, merupakan daerah subur dan virgin sebagai fishing ground dan nursery ground, dan perairan laut dengan panjang pantai sekitar 70 Km sebagai daerah penangkapan (fishing ground) sekaligus memiliki mangrove seluas 33.400 Ha dimana potensi yang cocok untuk mengembangkan potensi perikanannya. 

Strategi pembangunan Sektor Kelautan dan Perikanan dalam memasuki Era Globalisasi diarahkan pada pengembangan teknologi untuk menunjang usaha secara rasional dan berkesinambungan, pemanfaatan teknologi tepat guna dan kemudahan pelayanan bagi masyarakat pelaku bisnis dibidang Kelautan dan Perikanan, menyediakan sarana dan prasarana perikanan bagi kelancaran usaha, dan penegakan hukum serta pembinaan dan pengawasan sumberdaya Kelautan dan Perikanan, 

sehingga pada akhirnya dengan sumber daya kelautan dan perikanan yang dimiliki akan dapat mewujudkan perekonomian yang mandiri. Usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan konsumsi ikan di Kabupaten Kotawaringin Timur adalah memperbanyak penganekaragaman (diversifikasi) olahan hasil perikanan. Produk olahan hasil perikanan yang ada di daerah ini antara lain ikan kering (ikan asin), kerupuk ikan, kerupuk udang, amplang, terasi dan mpek-mpek.

Data UMKM di Kab. Kotim Tahun 2010

Adapun Permasalahan-permasalahan yang dihadapi Kabupaten Kotawaringin Timur dalam pengembangan dan pembangunan kelautan dan perikanan antara lain adalah :

  • Luasnya wilayah dan kondisi transportasi yang kurang memadai serta terbatasnya fasilitas kelembagaan menimbulkan kendala dalam pemanfaatan, pembinaan, pengelolaan, dan pengawasan sumberdaya;
  • Terbatasnya kemampuan dan akses permodalan mengakibatkan potensi belum dapat dieksploitasi secara optimal;
  • Sarana produksi masih didatangkan dari luar daerah;
  • Usaha sektor kelautan dan perikanan belum banyak menarik minat investor untuk menanamkan investasinya.

Alternatif upaya peningkatan konsumsi ikan yang diperlukan saat ini di Kabupaten Kotawaringin Timur adalah menjamin ketersediaan (supply) ikan yang baik dan hiegenis. Di Sampit ibukota kabupaten ini telah memiliki Pasar Ikan Mentaya (PIM) yang megah dan permanen sebagai tempat untuk melayani masyarakat yang memerlukan berbagai jenis ikan setiap harinya. 

Adapun perkembangan pemasaran hasil perikanan di Kabupaten Kotawaringin Timurdapat digambarkan dengan keberadaan pelaku usaha perikanan (pedagang ikan) maupun jenis-jenis komoditi hasil perikanan yang diperdagangkan di beberapa lokasi seperti Pasar Ikan Mentaya (PIM), Pasar Keramat Baamang dan Pasar Induk Mentaya Hilir Selatan di Samuda. Data terakhir yang dihimpun oleh petugas statistik P2HP Dinas Kelautan dan Perikananan Kabupaten Kotawaringin Timur untuk pelaku usaha perikanan dan banyaknya jenis komoditi hasil perikanan yang diperdagangkan dapat dilihat pada Tabel 10 berikut ini.

Daftar Pelaku Usaha Perikanan (Pedagang) Dan Jenis Komoditi Hasil Perikanan

Lokasi

Pedagang

(orang)

Jenis Komoditi (macam)

Ikan Segar Laut

Ikan Segar Darat

Olahan

Pasar Ikan Mentaya

Pasar Keramat Baamang

Pasar Induk Mentaya Hilir Selatan

45

31

23

24

21

23

25

19

25

17

17

9

           

 Tingkat konsumsi ikan di Kabupaten Kotawaringin Timur pada Tahun 2010 adalah 30,33 kg/kapita/tahun, angka ini masih berada jauh di bawah konsumsi ikan Propinsi Kalimantan Tengah yaitu sebesar 35,24 kg/kapita/tahun dan sedikit berada di bawah tingkat konsumsi ikan nasional yang telah mencapai 30,47 kg/kapita/tahun. 

Belum maksimalnya tingkat konsumsi ikan di Kabupaten Kotawaringin Timur salah satu penyebabnya adalah lemahnya sisi ketersediaan (supply). 

Hal ini dipengaruhi oleh kurang meratanya suplai ikan yang berkualitas, kurangnya sarana prasarana penjualan dan distribusi ikan yang baik dan higienis serta mampu menjangkau pemukimam penduduk yang jauh dari sentra produksi hasil perikanan, juga adanya produk pengganti selain ikan. Sedangkan tingkat permintaan (demand) terhadap ikan relatif tinggi khususnya bagi masyarakat lokal yang selalu melengkapi menu makannya dengan berbagai jenis ikan sebagai lauk pauknya.

Lemahnya sisi ketersediaan (supply) mengisyaratkan belum berkembangnya pemasaran hasil perikananan di daerah ini dan mencerminkan belum optimalnya pemanfaatan ikan sebagai sumber pangan dan gizi masyarakat yang sangat berpengaruh terhadap upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan menunjukan potensi ekonomi sektor perikanan belum tergarap secara optimal.

 Berbagai upaya yang dilakukan untuk meningkatkan konsumsi ikan di Kabupaten Kotawaringin Timur sebesar 31,00 kg/kapita/tahun pada tahun 2011, sekaligus mendukung peningkatan konsumsi ikan Propinsi Kalimantan Tengah sebesar 35,72 kg/kapita/tahun dan mensukseskan pencapaian target konsumsi ikan nasional sebesar 38,67 kg/kapita/tahun pada tahun 2014, antara lain:

  • Mengupayakan suplai ikan menjangkau seluruh wilayah di Kabupaten Kotawaringin Timur.
  • Memperbanyak penganekaragaman (diversifikasi) olahan hasil perikanan.
  • Mengembangkan teknologi pengawetan serta penyimpanan dan distribusi hasil perikanan berbasis rantai dingin.
  • Mendorong terciptanya kondisi sosial dan budaya masayarakat yang kondusif.

Usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan konsumsi ikan di Kabupaten Kotawaringin Timur adalah memperbanyak penganekaragaman (diversifikasi) olahan hasil perikanan. Produk olahan hasil perikanan yang ada di daerah ini salah satunya yaitu kerupuk amplang.

            Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan kerupuk amplang  sekitar 2.000 gram / 2 Kg, diantaranya yaitu:

  • Daging ikan tenggiri
  • Telur
  • Air es
  • Tepung tapioka
  • Gula pasir
  • Baking soda
  • Kaldu bubuk
  • Bawang putih
  • Garam
  • Dengan berat hasil produksi mencapai 1.500 gram / 1,5 Kg dalam satu kali proses produksi.

Dari hasil Analisa Indeks Materil tersebut dapat diketahui bahwa >1 yang artinya mendekati bahan baku. Maka, lokasi industri diletakan dekat dengan lokasi bahan baku agar menghemat biaya transportasi bahan baku ketempat produksi, selain itu harga tanah dan harga biaya tenaga kerja juga akan berpengaruh terhadap biaya produksi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun