Tingkat konsumsi ikan di Kabupaten Kotawaringin Timur pada Tahun 2010 adalah 30,33 kg/kapita/tahun, angka ini masih berada jauh di bawah konsumsi ikan Propinsi Kalimantan Tengah yaitu sebesar 35,24 kg/kapita/tahun dan sedikit berada di bawah tingkat konsumsi ikan nasional yang telah mencapai 30,47 kg/kapita/tahun.Â
Belum maksimalnya tingkat konsumsi ikan di Kabupaten Kotawaringin Timur salah satu penyebabnya adalah lemahnya sisi ketersediaan (supply).Â
Hal ini dipengaruhi oleh kurang meratanya suplai ikan yang berkualitas, kurangnya sarana prasarana penjualan dan distribusi ikan yang baik dan higienis serta mampu menjangkau pemukimam penduduk yang jauh dari sentra produksi hasil perikanan, juga adanya produk pengganti selain ikan. Sedangkan tingkat permintaan (demand) terhadap ikan relatif tinggi khususnya bagi masyarakat lokal yang selalu melengkapi menu makannya dengan berbagai jenis ikan sebagai lauk pauknya.
Lemahnya sisi ketersediaan (supply) mengisyaratkan belum berkembangnya pemasaran hasil perikananan di daerah ini dan mencerminkan belum optimalnya pemanfaatan ikan sebagai sumber pangan dan gizi masyarakat yang sangat berpengaruh terhadap upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan menunjukan potensi ekonomi sektor perikanan belum tergarap secara optimal.
 Berbagai upaya yang dilakukan untuk meningkatkan konsumsi ikan di Kabupaten Kotawaringin Timur sebesar 31,00 kg/kapita/tahun pada tahun 2011, sekaligus mendukung peningkatan konsumsi ikan Propinsi Kalimantan Tengah sebesar 35,72 kg/kapita/tahun dan mensukseskan pencapaian target konsumsi ikan nasional sebesar 38,67 kg/kapita/tahun pada tahun 2014, antara lain:
- Mengupayakan suplai ikan menjangkau seluruh wilayah di Kabupaten Kotawaringin Timur.
- Memperbanyak penganekaragaman (diversifikasi) olahan hasil perikanan.
- Mengembangkan teknologi pengawetan serta penyimpanan dan distribusi hasil perikanan berbasis rantai dingin.
- Mendorong terciptanya kondisi sosial dan budaya masayarakat yang kondusif.
Usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan konsumsi ikan di Kabupaten Kotawaringin Timur adalah memperbanyak penganekaragaman (diversifikasi) olahan hasil perikanan. Produk olahan hasil perikanan yang ada di daerah ini salah satunya yaitu kerupuk amplang.
      Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan kerupuk amplang  sekitar 2.000 gram / 2 Kg, diantaranya yaitu:
- Daging ikan tenggiri
- Telur
- Air es
- Tepung tapioka
- Gula pasir
- Baking soda
- Kaldu bubuk
- Bawang putih
- Garam
- Dengan berat hasil produksi mencapai 1.500 gram / 1,5 Kg dalam satu kali proses produksi.
Dari hasil Analisa Indeks Materil tersebut dapat diketahui bahwa >1 yang artinya mendekati bahan baku. Maka, lokasi industri diletakan dekat dengan lokasi bahan baku agar menghemat biaya transportasi bahan baku ketempat produksi, selain itu harga tanah dan harga biaya tenaga kerja juga akan berpengaruh terhadap biaya produksi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H