Mohon tunggu...
Lila Delila
Lila Delila Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bumi Biru

Ketika senja menjadi suatu waktu yang kutunggu...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tertawa bagai Fajar Menyingsing

2 September 2018   14:03 Diperbarui: 2 September 2018   14:12 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan hati tegar, aku menggapai gawaiku. Jari-jari mulai menari-nari, untuk menyampaikan pesan pendek pada sohibku.

"Maafkan aku Tari, makan baksonya ditunda besok ya. Aku menyelesikan Mission Impossible dari pak Tim dulu ya." Itu sms yang aku kirim pada Tari.

Tari tertawa melalui tanda LOL pada sms jawabannya.

Lanjutnya,"Kasian kamu, La, kamu lembur ya. Pak Tim juga mungkin lembur juga di rumahnya. Lembur, lempengin burung."

"Maksudku, burung-burung perkutut piarannya di rumahnya itu, diberes-bereskan kandangnya. Bukankah kesukaannya piara burung? Ya, kan?" lanjut sms dari Tari. Pornografi khas Tari.

Mau tak mau aku tersenyum. Tersenyum bagai matahari terbenam. Sunset di luar sana.

   ===***===

Catatan:
Tulisan ini diperuntukkan untuk pembaca berusia 17 tahun ke atas.

Abaikan tulisan ini jika dirasa mengganggu, tapi jangan di-banned.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun