Mohon tunggu...
Lila Anggreyani
Lila Anggreyani Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

Nama : Lila Anggreyani Nim : 46123110010 Fakultas : Psikologi mercubuana Warung Buncit Mata kuliah : Kewirausahaan 1 Dosen : Prof. Dr. Apollo, AK. M. Si

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB 1- Aplikasi KGPAA Mangkunegara IV Kepemimpinan Sarat Wedotomo untuk Tingkatkan Keterampilan Manajemen, Dan Merumuskan Strategi Bisnis

20 April 2024   14:39 Diperbarui: 20 April 2024   14:40 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam Serat Wedhatama banyak dijelaskan pendidikan akhlak, terdapat bait untuk mengajarkan kita agar tidak bersikap egois dan haus akan pujian dari orang lai. Karena, egoois merupakan sikap buruk yang dikendalikan oleh alam bawah sadar dan tidak mengenal moral apapun.

2. Pengendalian diri dari sifat sombong

Pada bait awal hingga bait kedelapan dalam Serat Wedhatama, Mangkunegara IV menggambarkan kisah seseorang yang sombong dan enggan mengalah, selalu mengejar keunggulan. Meskipun terlihat seperti hal yang positif, perilaku tersebut sebenarnya merugikan, karena dapat membawa kerusakan pada kehidupannya dengan penuh kegelapan dan berbagai masalah yang menghampiri. Individu yang terlalu sombong, walaupun mungkin merasa superior, pada kenyataannya menghadapi kegagalan karena tidak mampu mengendalikan hasrat rakusnya.

     3. Rendah hati

Rendah hati adalah sikap yang dimana seseorang memiliki kesadaran akan keterbatasan dan kekurangan diri sendiri, serta tidak bersikap sombong, arogan atau merasa lebih baik dari orang lain. Dalam Serat Wedhatama bait ke 10 dijelaskan bahwa manusia harus bersikap rendah hati tanpa menjatuhkan dirinya sendiri.

    4. Sabar

Sabar adalah sifat seseorang yang mampu menghadapi tantangan, kesulitan atau cobaan dengan tenang tanpa kehilangan control emosi. Dalam Serat Wedhatama bait ke 5 bahwa manusia harus memiliki kemampuan untuk tetap sabar dalam menghadapi situasi di mana mereka dihina atau disebut bodoh tanpa merasa marah atau tersinggung., kemampuan ini merupakan bentuk kebijaksanaan yang sejati.

  • Bagaimana pedoman Serat Wedhatama untuk meningkatkan keterampilan manajemen dan merumuskan strategi bisnis 

Pedoman Serat Wedhatama dapat digunakan sebagai panduan untuk meningkatkan keterampilan manajemen dan merumuskan strategi bisnis dengan memberikan arahan tentang kebijaksanaan hidup, termasuk aspek-aspek seperti kejujuran, kerja keras, dan kebijaksanaan. Dalam konteks manajemen, prinsip-prinsip ini dapat diterapkan dalam pengambilan keputusan, kepemimpinan, dan pengembangan tim. Sementara itu, dalam merumuskan strategi bisnis, pedoman ini dapat membantu untuk memprioritaskan nilai-nilai seperti integritas, inovasi, dan keberlanjutan dalam mencapai tujuan bisnis jangka panjang.

KGPAA Mangkunegara IV, yang dikenal dengan nama kepemimpinan "Sarat Wedotomo", telah menggunakan pendekatan uniknya dalam kepemimpinan untuk meningkatkan keterampilan manajemen dan merumuskan strategi bisnis. 

Contoh aplikasi dari kepemimpinan beliau dalam konteks ini sebagai berikut:

1. Pengembangan Keterampilan Manajemen:

  • Mangkunegara IV mungkin mendorong karyawan untuk menghadiri pelatihan dan kursus terkait manajemen.
  • Mengadakan workshop internal yang dipimpin oleh ahli di bidang manajemen untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan karyawan.
  • Membentuk tim pengembangan internal yang fokus pada pengembangan keterampilan manajemen.


2. Mendorong Inovasi dan Kreativitas:

  • Mengadopsi pendekatan terbuka terhadap gagasan baru dari semua tingkatan karyawan.
  • Mendorong karyawan untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan dan memberikan masukan terkait strategi bisnis.
  • Mengimplementasikan program insentif untuk mendorong inovasi dan kreativitas dalam mengatasi tantangan bisnis.


3. Pemberdayaan Karyawan:

  • Memberikan otonomi kepada karyawan untuk mengambil keputusan yang relevan dengan tanggung jawab mereka.
  • Mendorong pembentukan tim lintas-fungsional untuk memecahkan masalah dan merumuskan strategi bisnis.
  • Melakukan mentoring dan pembinaan secara aktif untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan di antara karyawan.


4. Penekanan pada Kemitraan dan Kolaborasi:

  • Membangun jaringan kemitraan dengan perusahaan atau lembaga terkait untuk mendukung pertukaran pengetahuan dan pengalaman.
  • Mengadakan forum diskusi dan acara networking untuk memfasilitasi kolaborasi antaranggota organisasi.
  • Memanfaatkan keahlian eksternal melalui konsultan atau mentor untuk memberikan wawasan tambahan dalam merumuskan strategi bisnis.


5. Penerapan Prinsip Keberlanjutan:

  • Memastikan bahwa strategi bisnis yang diusulkan berkelanjutan secara sosial, ekonomi, dan lingkungan.
  • Mendorong inisiatif yang mengintegrasikan praktik bisnis yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun