Dalam ajaran Serat Wedhatama sangat mempengaruhi kehidupan sehari hari dan memiliki fungsi yang beragam untuk Masyarakat, berikut fungsi yang ada dalam ajaran Serat Wedhatama:
1. Fungsi sosial
Keterkaitan fungsi sosial dengan Serat Wedatama bisa memengaruhi kehidupan manusia sebagaimana mahluk sosial. manusia sebagai mahluk sosial bergantung pada orang lain, membuat gerombolan  menggunakan pemahaman, tujuan, serta visi yang sama. Adanya Serat Wedatama dapat mensugesti kehidupan sosial masyarakat, khususnya masyarakat Jawa. oleh sebab itu, menghubungkan pengalaman batin menggunakan karya sastra Serat Wedatama akan memerankan fungsi sosialnya.
   2. Fungsi Religius
Religius artinya bersifat religius, bersifat religius dan berkaitan dengan agama (Tim, 2008: 1159). Ketika manusia sadar akan keberadaan dirinya, manusia mulai berpikir untuk menemukan tujuan hidupnya dalam kaitannya dengan keberadaan kebenaran, kebaikan dan Sang Pencipta yaitu Tuhan. Hal ini terlihat jelas pada cerminan kehidupan masyarakat Jawa yang berupa norma, adat istiadat, mitos dan agama.
   3. Fungsi Pelestarian Budaya
Serat Wedatama merupakan karya budaya yang tergolong sastra Jawa yang mengandung hikmah yang mengakar dalam masyarakat. KGPAA Mangkunegara IV pada awalnya bermaksud agar ajaran yang terkandung dalam Serat Wedatama mempunyai akhlak yang mulia bagi putra dan keturunannya. Namun seiring berjalannya waktu, doktrin ini berkembang untuk memenuhi kebutuhan yang lebih universal pada saat itu. Artinya Serat Wedhatama dapat diteliti oleh siapa saja dan selalu bermanfaat. Hal ini sesuai dengan pandangan Malinowski Yudabakti dan Watra (2007: 24) bahwa kelangsungan atau keberlanjutan suatu sistem budaya disebabkan oleh berfungsinya budaya tersebut dalam masyarakat. Ki Hajar dalam Dewantara Wiana (1987: 75) menyatakan bahwa agar budaya keagamaan tidak membeku dan mati serta kehilangan identitasnya sendiri, diperlukan tiga gerakan, yaitu sebagai berikut:
- Continuitas : artinya kelanjutan baik unsur-unsur sejarah tradisi yang masih bisa dilestarikan di zaman ini maupun pada masa yang akan tiba, serta unsur-unsur tersebut bisa timbul seiring dengan terus berkembangnya kebudayaan.
- Convergensi : artinya tidak menolak pengaruh baik dari luar, tetapi selektif dalam menerima, memperkaya dan memperkuat kebudayaan seseorang.
- Consentrisitas tidak hanya menarik pengaruh, tradisi, tetapi juga inovasi dari alam dan era baru.
Permasalahan ini menjadi keseimbangan antara ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesinambungannya atau membawa tradisi bangsa ke dalam masyarakat masa kini dan masyarakat masa depan terutama cara berpikir, kepercayaan, adat istiadat, pengalaman sejarah, keindahan, bahasa dan bentuk kebudayaan. Oleh karena itu, serat Wedatama harus dijaga secara dinamis sesuai kondisi zaman dalam kondisi dan waktu.
Nilai-nilai dan ajaran yang terdapat dalam Serat Wedhatama memiliki hubungan yang signifikan dengan pendidikan dalam konteks layanan bimbingan dan konseling. Nilai-nilai yang ditemukan dalam ajaran Serat Wedhatama dapat dikelompokkan berdasarkan aspek pribadi, sosial, pembelajaran, dan karier, dengan tujuan membentuk peserta didik yang memiliki karakter unggul sesuai dengan nilai-nilai budaya Jawa.
Nilai - nilai Pendidikan akhlak dalam serat wedhatama :
   1. Mengendalikan diri dari sifat egois