Mohon tunggu...
Lila Chou
Lila Chou Mohon Tunggu... Dosen - The lecturer is a profession but being yourself will be happier

Segala sesuatu yang kita rasa, kita lihat dan kita dengar adalah sumber inspirasi

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Filosofi Bolu Kukus Pandan

25 Agustus 2020   21:22 Diperbarui: 26 Agustus 2020   09:38 826
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sederhana tidak selalu tampak murahan

Bolu kukus pandan...saya lebih senang menyebutnya dengan "Bolkus Pandan". Kue satu ini memberikan simbol tradisional. Dari sejak kita kecil, pastinya kita sudah pernah merasakan lembutnya tekstur bolkus satu ini. Bolkus pandan banyak kita jumpai di pasar-pasar tradisional dan dijual keliling oleh "tukang kue tenong". Saya sendiri tidak terlalu memahami mengapa dinamakan "kue tenong". Warna hijau muda dan aroma yang khas pada Bolkus Pandan muncul dari ekstract daun pandan yang dicampurkan pada adonan kue. Komposisi bahan-bahan yang digunakan juga sangat mudah untuk dicari. Bolkus pandan juga dapat dijadikan teman tea time kita bersama keluarga di sore hari.

Bolkus pandan memiliki simbol kesederhanaan. Sesederhana penyajiannya karena tidak memerlukan teknik-teknik yang rumit dalam mendekornya. Bila ingin sedikit lebih cantik, kita dapat memberikan topping pada bagian atas permukaan bolkus dengan butter cream yang ditaburi dengan keju parut.

Bolkus pandan simbol dari murah. Murah karena tidak memerlukan pembelian bahan-bahan yang banyak. cukup dengan 3 telur saja, kita sudah dapat membuat bolkus pandan yang lembut dan lezat. Yang terpenting tidak memerlukan kocek yang terlalu besar hanya untuk membuat satu bolkus pandan.

Bolkus pandan juga menjadi simbol merakyat. Siapa saja, dari kalangan manapun dapat menikmati cita rasa dari kue satu ini. Terlebih lagi anak-anak dan orang tua banyak yang senang mengkonsumsinya.

Nah....setelah selesai kita bahas filosofi bolkus pandan, barulah sekarang kita bahas bagaimana sih cara membuatnya.

Pembuatan bolkus pandan membutuhkan bahan-bahan seperti berikut ini:

Bahan:
- 3 butir telur
- 100 gr gula pasir
- 1/4 sdt extract vanili
- 1/2 sdt emulsifier (resep memakai SP)
- 100 gr tepung terigu (protein sedang Segitiga Biru)
- sejumput garam
- 100 margarin yang telah dicairkan (resep memakai Blue Band Cake & Cookies)
- 1sdt pasta pandan (sesuai selera)

TOPING
- Buttercream
- keju parut

Bahan Buttercream:
- 50 gr margarin putih
- 2 sdm Skm putih
- 1/4 sdt vanila

Loyang

-Ukuran 18x18 cm

Cara Membuat:

  1. Olesi loyang dengan margarin dan taburkan tepung terigu
  2. Panaskan kukusan
  3. Lelehkan Blue Band, caranya dengan merendam wadah yang berisi blue band ke dalam panci yg telah diisi air sambil dipanaskan di atas kompor
  4. Kocok telur, gula, vanili, dan SP dengan kecepatan maksimal sampai putih kental berjejak.
  5. Masukkan terigu yang sudah dicampur garam dengan cara disaring. Aduk balik sampai adonan tercampur merata.
  6. Tuang margarin cair sedikit-sedikit, aduk balik, dan dipastikan jangan ada yang terendap dibagian bawah. Karena akan menyebabkan adonan bantat dibagian bawah.
  7. Beri pasta pandan dan aduk hingga rata.
  8. Tuang ke dalam loyang. Setelah itu hentakkan loyang sebanyak 3x. Agar gelembung-gelembung udara hilang.
  9. Kukus selama 20 menit. Jangan lupa tutup panci harus dibungkus dengan serbet. Guna menghindari uap air yang jatuh ke permukaan kue. Dan biasanya menyebabkan tekstur permukaan kue berlubang.
  10. Setelah matang angkat dan tuang ke wadah saji untuk di hias. Kue dipotong menjadi 2 bagian.
  11. Untuk toping kocok mentega putih, vanila extract dan SKM sampai mengembang dan halus.
  12. Olesi salah satu permukaan kue dengan butter cream (tipis saja). Kemudian tumpuk dengan potongan kue satunya dan olesi permukaannya dengan butter cream. Lalu taburi keju parut.

Naahh....mudahkan membuatnya. Sekarang ini loh hasil bolkus hasil kreasi dari saya. SELAMAT MENCOBA....

dokpri
dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun