Mohon tunggu...
Liky Ledoh
Liky Ledoh Mohon Tunggu... Ilmuwan - peneliti

married, civil servants and interisti. masih belajar untuk fokus...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Saat Susi Mencari Sekutu Akademisi

16 Oktober 2016   11:01 Diperbarui: 16 Oktober 2016   11:16 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Susi berusaha tidak berpolemik menghadapi para akademisi. Ketika ada yang menyampaikan bahwa ikan harus ditangkap sebelum mati atau migrasi ke negara lain, Susi hanya menjawab ikan yang mati akan dimakan ikan yang lain. Ia juga dapat menyampaikan kepada kapal-kapal negara lain agar tidak perlu ke Indonesia karena ikan-ikan di Indonesia akan datang ke tempat mereka sendirinya. Termasuk saat sesi tanya jawab yang mengkritisi pemotongan rumpon padahal ramah lingkungan, Susi menjawab dengan memakai logika sederhana seperti persoalan rumpon yang menurutnya termasuk mempengaruhi ekologi karena mengganggu tingkah laku ikan yang tidak lagi berenang ke pantai.

Dukungan dari Susi sangat diharapkan dari akademisi. Susi sampai mengulang hingga 4 kali sepanjang kuliah umum kurangnya kontribusi akademisi dalam mendukung kebijakannya. Bahkan baginya tidak ada respek dari akademisi saat pemerintah memasukan sektor perikanan tangkap dalam daftar negatif investasi asing. Walau terlihat tidak mendukung globalisasi,tapi hal ini penting bagi masa depan bangsa. Baginya jabatan menteri hanya jabatan politis 5 tahun, tetapi kemenangan suatu bangsa adalah sumber daya sendiri dan ini harus didukung para akademisi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun