Susi berusaha tidak berpolemik menghadapi para akademisi. Ketika ada yang menyampaikan bahwa ikan harus ditangkap sebelum mati atau migrasi ke negara lain, Susi hanya menjawab ikan yang mati akan dimakan ikan yang lain. Ia juga dapat menyampaikan kepada kapal-kapal negara lain agar tidak perlu ke Indonesia karena ikan-ikan di Indonesia akan datang ke tempat mereka sendirinya. Termasuk saat sesi tanya jawab yang mengkritisi pemotongan rumpon padahal ramah lingkungan, Susi menjawab dengan memakai logika sederhana seperti persoalan rumpon yang menurutnya termasuk mempengaruhi ekologi karena mengganggu tingkah laku ikan yang tidak lagi berenang ke pantai.
Dukungan dari Susi sangat diharapkan dari akademisi. Susi sampai mengulang hingga 4 kali sepanjang kuliah umum kurangnya kontribusi akademisi dalam mendukung kebijakannya. Bahkan baginya tidak ada respek dari akademisi saat pemerintah memasukan sektor perikanan tangkap dalam daftar negatif investasi asing. Walau terlihat tidak mendukung globalisasi,tapi hal ini penting bagi masa depan bangsa. Baginya jabatan menteri hanya jabatan politis 5 tahun, tetapi kemenangan suatu bangsa adalah sumber daya sendiri dan ini harus didukung para akademisi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H