Komentar-komentar sejenis dibawah ini biasanya keluar dari mulutnya di awal relasi:
"Teman-temanmu itu tidak baik untukmu."
"Aku lebih suka kamu mengganti bajumu."
"Aku akan urus keuanganmu"
"Berhentilah bekerja, saya akan menanggung kehidupanmu"
"Maaf kalau saya emosi, tapi kau juga sulit sih."
"Mengapa sih kamu selalu begitu sulit diatur?"
"Lihat, semua orang menertawakanmu di belakang punggungmu."
Seperti katak di dalam air yang perlahan menjadi hangat, banyak korban tidak menyadari apa yang sedang terjadi. Justru korban sering merasa bersalah, merasa kurang sempurna. Dan sebelum mereka menyadarinya, pelaku mulai memukuli mereka dan kemudian nanti pasti  pelaku minta maaf disertai rayuan atau bahkan membawa hadiah.
Tanpa rekening bank sendiri, tampa penghasilan, tanpa teman, tanpa harapan, jauh dari keluarga, tampa dukungan moral.......apa yang bisa korban lakukan? Berharap sang pelaku meninggal dunia secara alami? berharap dia menemukan korban lain sehingga berpaling darinya? Atau dengan harapan bisa diselesaikan secara "kekeluargaan" masalah KDRT tidak akan berakhir begitu saja.Â
Yang jelas jangan berharap pelaku akan berubah, korban yang harus berubah, berani-lah berkata "tidak", berani melawan balik apapun resikonya, putuskan hubungan.