Mohon tunggu...
Reni Agustina
Reni Agustina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Prodi Hukum Ekonomi Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Review Book "Agama Agenda Demokrasi dan Perubahan Sosial" Karya Muhammad Julijanto, S. Ag., M. Ag

7 November 2023   21:11 Diperbarui: 7 November 2023   21:13 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Identitas Buku

Judul                   : Agama Agenda Demokrasi dan Perubahan Sosial

Penulis               : Muhammad Julijanto, S.Ag., M. Ag

Penerbit             : Deepublish (Grub Penerbitan CV Budi Utama)

Tahun terbit     : Februari 2015

Hasil Review

Bagian 1 Agama Pencerahan dan Kesejahteraan

Sub Bab "Ramadhan Momentum Taubat Pemimpin Rakyat"

Ramadhan adalah salah satu bulan yang ditunggu-tunggu oleh umat muslim dikarenakan bulan tersebut bisa dikatakan bulan penuh kemuliaan karena pahala dilipatgandakan serta juga penuh ampunan karena Allah SWT akan mengampuni dosa-dosa hamba-Nya yang memohon ampun kepada-Nya dan mengampuni dosa hamba-Nya yang mau bertaubat. Pintu taubat terbuka lebar untuk orang-orang yang merasa sudah jauh dan tidak merasa nikmat dari-Nya.

Allah berfirman yang berbunyi: "Dan orang-orang yang apabila melakukan perbuatan yang dosa atau berbuat dhalim terhadap dirinya sendiri, maka mereka menyebut (berdzikir) kepada Allah seraya memohon ampunan atas segala dosa-dosanya" (QS. Ali Imran [3]: 133). Manusia dilahirkan dengan akal dan nafsu, akal menuntun pada perbuatan baik, sedangkan nafsu menuntun pada perbuatan kurang baik. Sebagai manusia, kita tentu tidak bisa lepas dari dosa, namun Allah tetap memerintahkan kita untuk memohon ampun kepada-Nya dan segera bertaubat.

Dalam konteks berbangsa, terkait dengan persoalan publik, banyak pelaku yang sadar akan perbuatan buruk namun belum mendapat hidayah, sehingga meski masih mempunyai akal dan fikiran, mereka hanya akan mencari jalan keluar dengan memperburuk suasana. Seperti yang telah terjadi sebelumnya yaitu ledakan bom, rencana pembunuhan dan kejadian lainnya yang memakan banyak korban jiwa.

Dalam urusan politik pun, nilai-nilai agama harus menjadi landasan agar kebijakan publik selalu membawa kebaikan. Apalagi politik itu berdasarkan kekuasaan, sehingga niat berpolitik harus ikhlas demi memperbaiki kondisi masyarakat yang menyimpang dari nilai-nilai luhur kemanusiaan. Kekuasaan harusnya tidak lain digunakan untuk menjaga keadilan, memperbaiki segala bentuk penyimpangan, serta memperjuangkan keadilan.

Bertaubat itu dapat dilakukan oleh siapapun, tanpa mengenal usia maupun jabatannya. Jika sudah terjerumus dengan hal yang tidak benar, baik itu pemimpin atau rakyat, para penegak hukum, para pedagang atau penguasaha, apalagi seorang pemimpin. Karena seorang pemimpin harus bisa berlaku adil dan mengayomi rakyatnya, sesuai dengan amanat yang sudah dipercayakan untuknya. Maka bulan ramadhan yang disebut dengan bulan penuh dengan kemuliaan itu bisa digunakan sebagai ajang untuk bertaubat dan memperbaiki diri.

Reni Agustina (212111325/HES 5E)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun