Sudah lama aku tidak datang ke kedai ini. Kedai ini tetap saja seperti dulu tidak ada yang berubah kecuali laki laki  yang berada di meja barista namanya Lian. Lian salah satu sahabat saya kami kenal di kedai ini. Sekarang dia sudah benar benar berubah tambah gendut saja dia sekarang maklum pemasukkan dari kedai sekarang lumayan naik.Â
Dari jauh ia menyapaku:
"Oe... Bro!!!" Ucapnya sambil melambaikan tangan kanannya ke arahku
"Hallo bro... " Aku menyapanya balik
"Tumben lu datang kesini, ada mimpi apa lu?" Ia datang dari meja baris melangkah ke arahkuÂ
"Iya gaklah bro, aku kangen aja ama kedai ini" CetuskuÂ
"Oiya bro karena lu baru datang kesini lagi setelah sekian lama menghilang gue buatin kopi spesial"
"Ok.. Siap bro"
Beberapa menit kemudian aku lihat ke arah pintu ada seseorang yang datang, wajahnya tidak asing bagi ku dia datang menuju meja barista. Aku menatap lama pun gadis itu. Gadis Itu datang ke arahku. Aku bingung mau buat apa aku takut kalau gadis itu marah. Aku pura pura membuka hp tapi gadis itu semakin mendekat:
"Jangan terlalu lihat nanti jatuh cinta" Ucap gadis itu,Â
Lalu duduk di sampingku.Â
Lian datang ke tempat aku duduk dan membawa secangkir kopi.Â
"Ini kopi spesialnya bro" Ucap Lian sambil mengangkat secangkir kopi diatas nampan ia letakan di depan tempat aku duduk.
"Makasih ya bro! Ini gratiskan ?" Ucap ku tersenyum
"Udah minum aja." Ucap Lian lalu pergi ke meja barista.Â
Beberapa menit setelah Lian mengantar kopi ke tempat aku dan gadis itu duduk suasana sedikit canggung untuk memluai obrolan.Â
"Kamu benar udah lupa sama aku" Ucap gadis itu
Aku semyum kebingungan "iya nona, maaf aku udah lupa sama nona"
"Aku pikir kamu hanya bohong tadi soal lupa sama aku kak. Ini aku Lusi kak" UcapnyaÂ
"Oiya maaf ya Lus aku benar benar tidak ingat lagi, soalnya kamu sekarang banyak yang berubah" Cetusku
Lusi hanya tersenyum. Aku dan Lusi ngobrol bercerita sampe lupa waktu. Setelah sekian lama kami berbincang Lusi pamit duluan dari kedai karen seseorang sedang menunggunya di luar kedai untuk pergi malam mingguan. Aku lihat keluar seorang laki laki yang mirip denganku waktu aku gondrong membuka pintu mobil untuk Lusi.Â
Aku sudah jenuh duduk di kedai sendirian dan merasa sepi di tengah keramaian setelah Lusi pergi. Akhirnya aku bangun berdiri dari tempat aku duduk dan pamit pulang dengan Lian yang sedang sibuk melayani pelanggannya.Â
Malam yang dingin mencekikku, di temani dengan suara hujan yang rintik manja di atas genteng aku duduk sendiri di ruangan 4x5 meter merenung kehidupan yang begitu kejam belum lagi skripsi ku belum kelar kelar dan hari ini hal yang tidak aku inginkan terjadi: bertemu dengan seorang gadis yang sudah lama pergi dan kini ia datang lagi.Â
Sudah lima tahun Lusi pergi dan hilang tanpa kabar tiba tiba hari ini dia hadir kembali di kehidupanku. Tanpa sengaja aku dan Lusi bertemu di kedai yang dulu pernah memberi kami cerita yang manis.Â
Di tengah lamunanku tiba tiba HP yang aku pegang di tangan kananku berdering aku segera melihatnya ada pesan dari Lusi mengajakku pergi jalan jalan menyusuri kota di akhir pekan nanti.Â
Membutuhkan waktu yang lama untuk jariku melayang di atas layar membalas pesan dari Lusi. Bagaimana tidak lima tahun ia pergi menghilang begitu saja tanpa kabar. Tiba tiba hari ini dia hadir tanpa di undang datang kehidupanku.Â
Setelah aku pikir pikir akhirnya jariku membalas pesan dari Lusi. Malam yang di nanti nantikanpun tiba, aku dan Lusi bertemu di taman yang pernah memberi kenangan manis. Sejenak aku terdiam dan membisu meingat kenangan yang dulu pernah kami alami di taman ini.Â
Di saat aku terdiam Lusi membuka obrolan dan langsung to the poin mengajakku untuk kembali seperti dulu. Mejalani hubungan mulai dari awal dan memperbiki semuanya.Â
Setelah sekian lama kau menghilang kini kau datang hanya untuk menawarkan luka yang baru. Jujur setelah kau pergi tanpa pamit. Aku mengalami luka yang dalam, lima tahu kita tidak bersua bukanlah waktu yang singkat.Â
Kau pergi tanpa beban sedangkan aku harus menanggung sakit hati yang pedih. Selama lima tahun ini aku menjalani hidup dengan menambal luka yang kau tinggalkan.Â
Semua tentang kau hanya tinggal kenangan. Maaf untuk kembali bersamamu aku tak bisa ada hati yang harus di jaga dan tolong jangan pernah kembali lagi.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI