Kala itu aku begitu kesal padanya karena tak bisa menjemput ku malam itu, dan aku mencoba untuk mendiamkan dia beberapa hari, agar dia setidaknya memberiku perhatian lebih meskipun sedikit saja.Â
Namun, semuanya nihil dia tidak merasa bersalah maupun menyadari bahwa aku marah padanya karena kejadian malam itu. Dan 3 hari setelah kejadian itu dia mengirimiku pesan "Sindy temani aku ke cafe exfo ya, aku akan mengerjakan tugas" begitu pesan yang ia sampaikan padaku dan ku balas "baiklah, aku siap-siap dulu" , dia pun membalas " datanglah langsung ke cafe ya, kita bertemu langsung di sana" aku menjawab "ya aku segera kesana Rayn".Â
Singkat cerita aku sudah sampai di cafe dan aku melihat Rayn sedang duduk bersama teman-temannya, aku menghampiri mereka dan Rayn langsung menyuruhku duduk.Â
Tak lama Rayn mengajak ku mengobrol tentang tugasnya " Sindy, aku ada tugas bahasa Inggris nih, suruh buat laporan tentang hukum yang berlaku di Inggris tapi pakai bahasa Inggris" katanya padaku dan aku menjawab "lalu?" dan dia kembali berkata "ya jangan begitu aku sudah mengerjakannya tapi tolong lihatlah kau tau kan aku tidak begitu bisa berbahasa Inggris" akupun menjawab "aaa, yasudah mana" jawabku sambil berpikir padahal dia bisa saja mengirim softfilenya ke email ku.
Dia pun menyodorkan laptop miliknya dan memperlihatkan tugasnya dan akupun langsung memeriksa nya. Sedangkan dia sibuk mengobrol dengan teman-temannya.Â
Saat aku sudah selesai meneliti tugasnya dan sudah kurapikan aku memberikannya pada Rayn sembari berkata "Rayn ini sudah beres," dan dia hanya menjawab "ya sindy, kamu mau pulang?". Akupun menjawab "ya aku akan pulang aku lelah" dia hanya menjawab "yasudah hati-hati" sambil wajahnya tetap mengarah pada teman-temannya.Â
Aku pulang ke kos ku dan beristirahat, hingga saat malam hari sekitar pukul 9.00 malam aku merasa sangat pusing yang benar-benar hebat hingga rasanya kepalaku akan pecah.Â
Apesnya adalah aku tidak punya stok obat pusing di kos dan kebetulan teman-teman kos ku sedang pergi mengurus urusan masing-masing. Aku pun menelepon Rayn untuk meminta tolong padanya "Rayn, bisakah kau belikan aku obat pusing aku sangat pusing sekarang" kataku padanya ditelepon , Rayn menjawab " ya, aku sedang ke pesta ulang tahun temanku, aku tak bisa, lagian kamu hanya pusing kan tidur saja nanti juga sembuh" dia kemudian menutup teleponnya.
#MASUK BAGIAN RAYN#
Pagi hari Rayn mengecek handphone nya dia ingat bahwa semalam Sindy pusing, tapi sampai hari ini Sindy tidak memberikan kabar apapun padanya. Kemudian Rayn mengirim pesan pada Sindy " Sindy, apa kau masih pusing?" tidak ada jawaban dari Sindy, lalu Rayn berpikir bahwa mungkin Sindy masih tidur karena kebetulan hari ini Sindy juga tidak ada jadwal kuliah. Rayn pun berangkat ke kampus untuk kuliah hukum perdata seperti biasanya.Â
Setelah waktu berlalu dan seharian kuliah Rayn kembali mengecek handphone miliknya untuk melihat apakah Sindy sudah membalas pesannya atau belum, dan ya belum ada balasan dari Sindy.Â