Dengan cinta, kalau tidak belajar seperti ada yang terlupakan. Hati resah dan gelisah. Â Tubuh gemetar seakan kehilangan stamina. Â Perut lapar karena belum ada makanan yang mendatanginya. Â Begitulah jika belajar sudah menjadi aktifitas yang dicintai.
Tentu kita tak perlu bertanya lagi, apakah cinta terhadap belajar bukan sesuatu yang berlebihan sehingga menjadikan seseorang  syirik kepada Tuhan?. Bagi saya tidak!  Kenapa?.  Karena cinta belajar sangat berbeda jauh dengan suka belajar. Suka belajar bisa membuat orang syirik, tapi cinta belajar tidak. Semua bergantung pada kedalaman pengetahuan kita memahami arti cinta. Cinta bagi saya adalah kalimat murni dan suci. Sebab ia lahir dari sang Murni (Allah), yang didalam cinta senantiasa diawasi oleh Iman.  Cinta rusak karena manusia salah memahaminya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H