Pertemuan tersebut membahas tentang cara untuk mengatasi gempa bumi dan tsunami.
Menjadi tuan rumah KTT ASEAN tahun 2011.
GNB (Gerakan Non Blok)
Pada awal masa perang dunia, hanya ada konflik antar dua negara saja namun semakin melebar kemana-mana sehingga melibatkan beberapa negara-negara terbesar di dunia dan akhirnya semuanya merasakan dampaknya. Oleh karena itu, tidak lama setelah perang dunia kedua selesai, dibentuklah GNB atau Gerakan Non-Blok. Berikut adalah peran aktif Indonesia dalam organisasi GNB.
Mempelopori penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika.
Konferensi ini dipelopori oleh 4 pemimpin negara lainnya dan akhirnya menjadi cikal bakal dari terciptanya Gerakan Non-Blok (GNB).
Mengundang negara lain untuk bergabung dalam KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) GNB.
Menjadi ketua serta penyelenggara KTT GNB ke-10.
Saat KTT GNB ke-10, Indonesia tidak hanya menjadi ketua serta penyelenggaranya saja, melainkan ikut juga untuk memperjuangkan agar dialog utara-selatan dapat dibuka kembali sehingga mengakibatkan semakin kuatnya relasi antara negara yang berkembang dengan negara maju.
Memimpin GNB pada tahun 1992.
Suharto sebagai pemimpin ketua GNB.