Mohon tunggu...
Anifa
Anifa Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Ide

Saya suka menulis untuk menumpahkan isi pikiran dan hati.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Selingkuh dalam Hati

15 November 2023   11:18 Diperbarui: 15 November 2023   11:34 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ternyata ini dia lelaki yang menjadi sumber masalah kedua wanita ini bertengkar. 

........

Apa itu cinta? Kenapa rasanya seperti ini? Jika dua anak manusia tak ditakdirkan bersama, kenapa keduanya selalu terhubung oleh sebuah garis takdir yang seolah tak mau memisahkan. Entah dalam angan-angan, mimpi dan juga kenyataan. Bahkan tali pernikahan suci pun seolah tak cukup kuat untuk memisahkan hati keduanya. Meski raga tak bersatu, hati selalu mencari jalan untuk bersua. 

Iqbal menyesali keputusannya tujuh tahun yang lalu ketika dia meninggalkan Kelana dalam ketidakpastian. Waktu itu hidupnya juga memang masih tak pasti. Dia terhimpit banyak masalah dan berpikir bahwa pernikahannya dengan seorang wanita akan menyelesaikan masalah-masalahnya ini. Untuk sementara waktu, dia benar. Dalam rutinitas hidup bersama Aminah, perlahan dia mendapati solusi-solusi.Wanita ini mencintainya dan dia menganggap bahwa dia juga bisa memberikan cinta yang sama. Toh, dalam 3 tahun awal pernikahannya, mereka mendapatkan dua anak. 

Sampai pada tahun kelima, dia merasa semuanya terasa mandeg. Hatinya masih terus menyimpan Kelana dalam memori istimewa sehingga hampir tiap malam sejak dia menikah, wanita ini selalu muncul dalam mimpinya. Dia sudah berusaha untuk bertanya kepada sahabat-sahabat dan juga para dokter jiwa supaya kenangan ini hanya menjadi kenangan saja, namun dia gagal. Ada satu pintu yang belum dia tutup dengan kelana dan selama dia belum menutupnya, Kelana akan selalu muncul dari pintu itu. Dia berselingkuh hati dari istrinya dengan bermimpi, diam-diam mengutit sosial media Kelana dan juga  membicarakannya secara sembunyi-sembunyi. 

Dan ketika seorang dokter jiwa bertanya pada Iqbal tentang pintu apakah gerangan yang belum dia tutup, Iqbal menjawab,"Aku mencintainya. Dan aku belum mengatakan kalimat ini padanya." 

---THE END---  

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun