“Kamu udah sembuh Ci?” tanya Fella, Eci mengangguk.
“Kemarin kenapa enggak masuk? Smsku juga enggak kamu bales, aku kan jadi khawatir Fel” kata Eci.
“Maaf ya” kata Fella sambil merangkul bahu sahabatnya itu dengan tersenyum. Ezza datang saat melihat Fella dan Eci tersenyum, Ezza yang melihat ke arah Fella juga ikut tersenyum.
1 New Message
Ezza => Read
Tersenyumlah seperti ini setiap pagi, aku pun juga akan bahagia J
Fella tersenyum membaca pesan dari Ezza, Fella melihat ke belakang dimana Ezza duduk, dia sudah memperhatikan buku di atas mejanya. Pulang sekolah Fella mendapati rumahnya yang kosong, bundanya belum terlihat pulang kerja. Tidak seperti biasanya kamar orang tuanya yang tertutup kini sedikit terbuka, membuat Fella mendekati kamar itu dan masuk kedalam. Beberapa pintu lemari terbuka sedikit, Fella membuka pintu lemari itu, dan sebagia kosong, sepertinya ayah Fella sudah mengambil baju-bajunya.
“Ayah barusan dari sini?” tanya Fella dalam hati. Diantara lemari itu terdapat map hijau dengan tulisan pengadilan agama di depannya, dibukanya map itu dan kenyataan pahit itu benar-benar terjadi, kedua orang tua Fella sudah resmi bercerai. Fella tak dapat menampung lebih banyak air mata di kelopak matanya, iapun menangis. Ia keluar dari kamar orang tuanya dan berlari keluar masih dengan seragamnya. Ditinggalkan rumah kosong itu, ia berlari ke taman bermain tak jauh dari rumahnya, ia bersembunyi di bawah perosotan bermain, tangisannya pecah. Di telfonnya Ezza.
“Hallo” kata Ezza dibalik telepon Fella.
“Za.. Kamu bisa nemenin aku?” kata Fella sambil terisak.
“Fel, kamu nangis? Kamu dimana?” tanya Ezza khawatir.