Mohon tunggu...
Lintang Fadjri
Lintang Fadjri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Antropologi Sosial, Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Jaringan Sosial TNI AD dan Masyarakat Umum Berbagai Profesi dalam Pemanfaatan Tempat Tinggal

13 Desember 2022   12:43 Diperbarui: 13 Desember 2022   13:01 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Penelitian ini menggunakan pendekatan etnografi dengan teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara mendalam dan dokumentasi. Selain itu, analisis data yang akan digunakan pada penelitian ini akan bersifat deskriptif gabungan kualitatif dan kuantitatif, yakni penggambaran gejala sosial berdasarkan fakta yang diamati dan dialami dengan bantuan angka dan gambar untuk memvalidasi data. Proses analisis penelitian kualitatif terdapat tiga alur kegiatan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Komponen analisis data model interaktif ini merupakan salah satu upaya yang berlanjut, berulang, dan terus-menerus. Reduksi data, penyajian data, dan verifikasi sebagai rangkaian kegiatan analisis yang dilakukan secara bersama-sama.

Pengolahan data analisis jaringan sosial menggunakan software UCINET 6.0, dibagi kedalam tiga bagian.  Pertama, input  data.  Pada  tahap  ini,  data  yang  diperoleh  dari  wawancara  di lapangan di input melalui fasilitas yang ada di UCINET selain itu juga dapat melalui software lain misalnya Microsoft Excel untuk kemudian di-copy ke  dalam  UCINET.  Kedua,  hasil  dari  penginputan  data  disimpan, kemudian diolah dengan software NetDraw yang tersedia di UCINET 6.0. Ketiga, melakukan analisis gambar. Eriyanto (2014) menyatakan bahwa gambar sosiogram mampu melihat arah-arah link atau edge dan memetakan relasi satu aktor dengan aktor lain, serta menyederhanakan bentuk-bentuk relasi yang sifatnya kompleks agar dapat dengan mudah untuk dipahami.

TEMUAN RISET

Struktur Wewenang dan Klasifikasi Profesi

Berdasarkan hasil kajian yang ada di lapangan, struktur wewenang dalam pemanfaatan Perumahan INKOPAD dikelola oleh seluruh masyarakat yang tinggal di dalamnya. Terdapat beberapa pemanfaatan tempat tinggal Perumahan INKOPAD untuk fasilitas umum yaitu perbaikan jalan akses utama, pengadaan sekolah, pengadaan pasar, dan pembukaan toko-toko di sepanjang jalan. 

Pembagian kerja ditentukan oleh masing-masing ketua Rukun Tetangga (RT) di setiap blok, kemudian ketua RT membagi beberapa kelompok bapak-bapak dari masing-masing blok baik itu dari unsur TNI AD ataupun masyarakat umum untuk mengerjakan satu proyek pembangunan fasilitas umum, sedangkan yang lainnya sambil menunggu proyek lain diwajibkan untuk menyediakan kebutuhan pokok bagi kelompok yang sedang bekerja seperti makanan, kopi, dan bantuan lain (menyediakan peralatan yang dibutuhkan).

Brown (1940) berpendapat bahwa kita dapat mengidentifikasi suatu hubungan dilihat dari relasi antar unit yang dikaitkan dengan fungsi dari unit masing-masing. Peranan unit yang dilangsungkan dapat membuat kelanggengan struktur tersebut. Hal ini terlihat dalam struktur masyarakat yang tinggal di Perumahan INKOPAD dimana semua masyarakat baik itu dari kalangan TNI AD maupun masyarakat umum mempunyai fungsi dan perannya masing-masing mulai dari ketua RW, RT, sampai kepada tokoh-tokoh berpengaruh lainnya; DKM Masjid, aparatur pemerintah setempat dan lain sebagainya, sehingga hal ini memengaruhi pemanfaatan tempat tinggal Perumahan INKOPAD dimana pembangunan yang ada di setiap blok ditentukan oleh kebutuhan masyarakatnya. 

Biasanya pembangunan fasilitas umum dilakukan secara gotong royong dengan sistem kelompok ataupun menyuruh tukang, jadi hal ini disesuaikan dengan anggaran dan ketersediaan sumber daya manusia yang siap membantu pembangunan. Lebih jauh, klasifikasi profesi yang ada di blok F, K, M, Q, dan R sangat bervariasi. Sama halnya seperti tempat tinggal lainnya, Perumahan INKOPAD juga dihuni oleh orang-orang yang berprofesi tidak hanya TNI AD saja, melainkan juga dari berbagai profesi lainnya seperti PNS, pengemudi ojek online, pedagang, tenaga kesehatan, wiraswasta, buruh, dan lain sebagainya.

Nilai dan Norma

Kita ketahui bersama bahwa pembangunan yang ada dimasyarakat dapat berjalan dengan lancar jika semua elemen yang ada memberikan kontribusinya, sama halnya dengan pemanfaatan Perumahan INOPAD. Pembangunan yang dijalankan dapat berhasil apabila TNI AD dan masyarakat umum dari berbagai profesi memberikan kontribusi serta memiliki hubungan yang baik antara satu dengan yang lainnya. Pembangunan yang dilakukan terbentuk karena adanya nilai dan norma yang disepakati oleh setiap pihak terlibat. Disini TNI AD dan masyakarakt umum sama-sama menjunjung tinggi nilai dan norma yang disepakati dalam bekerja dengan siapapun tanpa memandang profesi dari pihak lain yang terlibat.

Pembangunan berbagai fasilitas yang ada di Perumahan INKOPAD awalnya dikelola oleh aparat setempat untuk membangun fasilitas umum seperti sekolah dan sarana penunjang kesehatan; Apotek dan Bidan. Karena semakin banyaknya orang yang menempati Perumahan INKOPAD ini, sehingga meningkatkan inisiatif masyarakat yang tinggal untuk mengembangkan serta memanfaatan daerah tempat tinggal. Hal ini tentunya tetap melakukan berbagai koordinasi dan diskusi dengan aparat setempat untuk perizinan dan lain sebagainya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun