Dag..Dig..dug.. jantungku berdetak cepat tak seperti biasanya.
Arif menyampaikan pengalamannya, putra daerah Sumatera Selatan berusia 22 tahun yang mengawali bisnis properti karena keinginan membiayai kuliahnya sendiri. Membagi waktu kuliah, kerja, dan tak melupakan keluarga menjadi kelebihannya. Selain ingin membiayai kuliahnya, Arif ingin membantu perekonomian keluarga. Sosoknya yang mandiri dan bertanggung jawab, anak pertama dari tujuh bersaudara.
"Beri tepuk tangan untuk bapak Arif. Pengalamannya sangat menginspirasi anak-anak muda, terutama yang masih kuliah."moderator mengajak tepuk tangan peserta seminar.
"Selanjutnya ibu Tsabita dipersilahkan berbagi pengalaman."
Aku membagikan sedikit pengalaman menjadi staf marketing di sebuah perusahaan properti. Baik yang menyenangkan maupun yang kurang menyenangkan dalam menghadapi konsumen. Semua kulalui dengan senang hati dan bisa menambah pengalaman.
"Beri tepuk tangan untuk ibu Tsabita. Terimakasih sudah berbagi. Silahkan bapak Arif dan Ibu Tsabita bisa kembali duduk ke tempat semula."moderator persilahkan duduk.
Acara dilanjutkan sesi tanya jawab, istirahat, materi ke-2 yang disampaikan pemateri ke-2.
Sebelum diakhiri semua peserta, pemateri, dan panitia foto bersama.
"Assalamu'alaikum bidadari. Nanti malam ya, jangan lupa datang di restoran dekat hotel. Aku mau ajak mas Haris."pesan singkat dari Arif.
"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh mas Arif. Insya Allah kami datang."kubalas pesan singkatnya.
---------