“Kenapa tak mencoba beasiswa lain?ayo semangat kawan jangan menyerah, kita sama-sama selesaikan kuliah ini. Dengan usaha yang sungguh-sungguh, Allah pasti mudahkan jalannya. Semangat Nuha.”Alika menyemangatiku.
“Terima kasih Alika...Semangattt.”mencoba bangkit dengan mengikuti beasiswa lain.
Memang aku belum mendapatkan rejeki beasiswa seperti teman-teman, tetapi bukan berarti aku patah semangat mendapatkan beasiswa yang lain dan harus tetap semangat kuliah. Saran Alika aku ikuti, mengikuti seleksi beasiswa dan alhamdulillah aku mendapatkannya. Allah SWT Maha Mengetahui, beasiswa yang kuperoleh lebih dari cukup untuk biaya studi S2 dan ditabung untuk melanjutkan studi profesi apoteker. Boleh jadi Allah mengabulkan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan. Jadi setelah S2 aku bisa lanjutkan pendidikan profesi apoteker selama 1 tahun
-------------------
Esok kan datang, rembulan perlahan pergi. Impianku kan ku wujudkan perlahan demi masa depan yang lebih baik.
Sore ini seperti biasa dirumah ditemani secangkir teh dan pisang goreng, mencari info lowongan kerja.
Impian menjadi apoteker sebentar lagi terwujud, aku ingin mencari pengalaman kerja di industri farmasi terlebih dahulu.
“Hai...melamun saja calon apoteker nih.” Hafsah mengagetkanku.
“Datang kerumah orang tuh ucap salam dahulu, bukan kagetkan seperti ini.”masih kaget rasanya.
“Assalamu’alaikum Aisyah Nuha Zahira, saya boleh bertamu?tadi aku sudah ucap salam tetapi kau tak menjawabnya dan terlihat melamun.”Hafsah tersenyum.
“Waalaikumsalam Hafsah, maaf baru jawab salamnya. Ada yang bisa dibantu ibu dosen?Hafsah sudah menjadi dosen di salah satu kampus di Bandung.