Mohon tunggu...
Herlina Suhardi
Herlina Suhardi Mohon Tunggu... Guru - Terus belajar

Mahasiswa dan Ibu Rumah Tangga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Meno di dalam Tuhan

10 Desember 2019   12:56 Diperbarui: 10 Desember 2019   13:05 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah arti meno?

Kata meno berasal dari bahasa Yunani yang berarti tinggal, sehingga Meno di dalam Tuhan berarti Tinggal di dalam Tuhan. Pernyataan "Tinggal di dalam Tuhan" ini mendorong rasa ingin tahu: apakah maksudnya, mengapa harus tinggal di dalam Tuhan, siapa yang harus tinggal di dalam Tuhan dan pertanyaan-pertanyaan lainnya sehingga perlu diklarifikasi lebih lanjut pada bagian berikut ini.

I. Apakah artinya "Tinggal dalam Tuhan"?

A. Dasar Firman Tuhan

Sebelum menjawab arti "Tinggal dalam Tuhan", sebaiknya kita memahami dasar Firman Tuhan dari Yohanes 15:5 (perkataan Tuhan Yesus kepada murid-muridnya): "Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa."Berdasarkan Firman Tuhan ini, ada 2 hal pokok yang perlu dimengerti yaitu:

1. "Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya"

Tuhan Yesus mengumpamakan dirinya sebagai "Pokok Anggur" dan murid-murid sebagai "ranting-ranting dari Pokok Anggur".

 - Pokok anggur [ampelos (Yunani); vine (Inggris)] adalah "pokok" dari tanaman anggur yang hidupnya merambat dan menjalar. Seperti tanaman lainnya, tanaman anggur terdiri dari akar, batang, cabang, ranting, daun dan bunga-buah. Batang dan akar inilah yang disebut "pokok anggur" atau "batang pokok (A)" (lihat Gambar 2).

- Ranting-ranting [klemata (Yunani); branches (Inggris)] adalah cabang muda yang lembut dan lentur sebagai tunas/pucuk yang akan terus tumbuh berkembang menghasilkan daun, bunga dan buah (lihat Gambar 1 dan Gambar 2 no. 1, 2, 3).

Arti tersirat dari Firman Tuhan ini adalah hubungan Yesus dengan murid-murid disetarakan dengan hubungan pokok anggur dengan ranting-rantingnya. Seperti ranting-ranting yang hidupnya menempel pada Pokok Anggur, begitupula hubungan murid-murid dengan Tuhan Yesus yaitu dekat, melekat dan dalam hubungan yang menyatu dengan Tuhan Yesus. Ada jalinan/ikatan yang erat/melekat yaitu "suatu jalinan kehidupan" bagi ranting (murid-murid) bila menempel pada Pokok Anggur (Tuhan Yesus).  

B. "Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa."

 Maksud dari Firman di atas adalah "Barangsiapa tinggal di dalam "Tuhan" dan "Tuhan" di dalam dia, ia berbuah banyak dan ia tidak dapat berbuat apa-apa bila di luar Tuhan".

 Dalam perumpamaan, maka Firman tersebut diartikan:

 "Bila ranting tinggal di dalam Pokok Anggur dan Pokok Anggur tinggal di dalam ranting, maka ranting itu berbuah banyak sedangkan ranting yang berada di luar Pokok Anggur tidak dapat berbuat apa-apa.

 Perlu diketahui bahwa Pokok Anggur terdiri dari batang dan akar.

 - Batang itu kuat, keras dan berkayu, berfungsi sebagai penyokong tubuh tumbuhan, titik tumbuh, tempat bertumpu cabang, ranting dan lainnya serta penghubung/lajur pengangkutan makanan ke seluruh tubuh tanaman.

- Akar itu panjang, kuat dan menyebar, berfungsi untuk menyerap air dan zat hara dari dalam tanah dan menegakkan tumbuhnya batang.

Pokok Anggur adalah bagian utama dari tanaman anggur yang hidup mandiri. Pokok Anggur adalah pusat kehidupan dan sumber penyedia aliran makanan (air, zat hara, mineral) bagi ranting dan organ tubuh lainnya.

Ranting yang berada di luar Pokok Anggur sama halnya dengan ranting tanpa Pokok Anggur, ia tidak dapat berbuat apa-apa. Mengapa tidak dapat berbuat apa-apa? Karena ranting tidak dapat hidup mandiri. Ranting hanya bisa hidup bila menempel pada Pokok Anggur. Dengan menempel berarti mendapat distribusi aliran kehidupan dari Pokok Anggur. Apabila ranting "terlepas" (berada di luar dari Pokok Anggur) maka dengan segera ia akan layu, kering dan mati.

Seperti ranting yang hanya bisa hidup bila menempel pada Pokok Anggur, begitupula murid-murid hanya bisa hidup bila tinggal dalam Tuhan. Karena di luar Tuhan adalah "mati".

B. Pengertian "Tinggal dalam Tuhan"

Tinggal di dalam Aku (Tuhan), dalam Yunani "menon en emoi" sedangkan dalam Inggris "abideth in me". Berdasarkan etimologi, kata menon berasal dari kata dasar meno yang mengandung arti tinggal, menempati, berlambat-lambat, tidak pergi/berangkat, selalu/terus berada, menjaga terus-menerus, akan terus menjadi, sampai akhir, terus bertahan/berlangsung, mengacu/tertuju, tinggal menjadi satu/menyatu, tidak menjadi yang lain atau menjadi berbeda, menunggu untuk, menanti. 

Dalam Alkitab versi KJV kata meno diartikan sebagai abideth yang didefinisikan sebagai tinggal, tunduk, patuh, diam, tahan, ada.

Sedangkan dalam versi NIV kata meno diterjemahkan sebagai remain yang berarti terus berada, sampai akhir, berdiam, berada di sekitar/berjaga, bertahan, hidup, menjalani/meneruskan, menanggung.

Berdasarkan penjabaran di atas maka dapat dirangkum definisi dari "Tinggal di dalam (Tuhan)" yaitu suatu keberadaan yang terus-menerus dan aktif untuk tetap tinggal menyatu dengan terus menjalaninya, bertahan, menanggung, tetap hidup (di dalam Tuhan) dan tertuju (pada Tuhan) sampai akhir.

 "Tinggal di dalam Tuhan" berarti murid-murid tidak hanya diam dan berharap pada Tuhan saja melainkan ada "action/tindakan yang aktif":

  • menjaga hidup "kudus" dengan tidak berbuat dosa lagi (1 Yohanes 3:6)
  • mau terus diperbaharui oleh Firman Tuhan (Yohanes 15:2)
  • berpegang pada Firman Tuhan dan melakukan perintahNya
  • tinggal dalam kasih Tuhan
  • bertumbuh dalam kasih karunia (2 Petrus 3:18)
  • hidup saling mengasihi
  • hidup yang memberi buah (menjadi berkat bagi diri dan sesama)

dan bagi yang setia tinggal di dalam Tuhan, maka ..."Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya" (Yohanes 15:7)

II. Mengapa harus tinggal di dalam Tuhan?

A. Mengapa Tuhan? ... Mengapa harus Tuhan, bukan yang lain?...

Sebab Tuhanlah adalah Allah, pencipta manusia dan segala yang ada. Dia Maha Kuasa sehingga berkuasa atas segala yang ada. Dia Maha Kasih sehingga mengasihi manusia dan semua ciptaanNya. Karena kasihNya, Tuhan memberikan berkat pada manusia untuk beranakcucu memenuhi dan menaklukkan bumi serta berkuasa atas segenap ciptaanNya di bumi (Kejadian 1:28).

Sebab Tuhan telah merancangkan segalanya sejak dari semula, suatu rancangan damai sejahtera yang memberikan hari depan yang penuh harapan bagi manusia [rancangan yang telah ada jauh sebelum manusia jadi bakal anak dalam kandungan ibu] (Yeremia  29:11, Mazmur 139:13,16).

Sebab Tuhan berkehendak rancanganNya tergenapi sehingga:

- Tuhan memberikan ketetapan, aturan dan perintah bagi manusia untuk dilakukan dan ditaati supaya:

- manusia hidup dan menikmati berkat Tuhan

- segala yang ada di bumi dan di langit dapat terpelihara kelangsungan hidupnya dan berjalan seturut dengan rancanganNya (Ulangan 4:1-2)

- Tuhan mengerti, menjaga, melindungi, mengawasi dan menolong manusia (umatNya) sebagai biji mata-Nya ( Ulangan 32:10, Mazmur139:1-5)

Seperti tertulis dalam Kitab Ulangan 10:17 bahwa "Sebab TUHAN, Allahmulah Allah segala allah dan Tuhan segala tuhan, Allah yang besar, kuat dan dahsyat..." jadi hanya Tuhan kita, Tuhan Yesus Kristus yang adalah TUHAN.

Oleh karena itu ... sudah layak dan sepantasnyalah kita (ciptaanNya dan umatNya) tertuju dan menyembah kepada Tuhan.

B. Mengapa harus tinggal di dalam Tuhan?

Tinggal di dalam Tuhan adalah seperti ranting yang menempel/melekat pada pokok anggur.  Ranting yang menempel/melekat pada pokok anggur akan hidup dan bertumbuh, berkembang dan berbuah. Begitupun murid-murid harus tinggal di dalam "Sang Pokok Anggur" yaitu harus "meno di dalam Tuhan" supaya mendapat aliran kehidupan yang menjadikan hidup dan bertumbuh, berkembang dan berbuah dalam iman dan perbuatan.

Dengan tinggal di dalam Tuhan berarti kita menyatu dengan Tuhan seperti tertulis dalam I Korintus  6:17 bahwa "...siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia". Menjadi satu roh berarti menyatu dengan Tuhan dan sejalan dengan kehendak Tuhan berarti ada ketaatan pada FirmanNya dan kesetiaan melakukan kehendakNya.

Alasan untuk tinggal di dalam Tuhan dan menyatu dengan Tuhan adalah:

1. Menuntun orang untuk tidak hidup dalam dosa

Setiap orang yang tetap berada di dalam Tuhan, ia tidak berbuat dosa lagi (mati bagi dosa) dan ia akan hidup bagi Tuhan (1 Yohanes 3:6; Roma 6:11)

2. Menuntun untuk hidup taat kepada Tuhan

Orang yang hidupnya bagi Tuhan akan menerima FirmanNya dan menaati perintahNya

3. Menuntun untuk hidup dalam kasih dan saling mengasihi

Orang yang taat kepada Tuhan akan tinggal dalam kasihNya sehingga ia hidup dalam kasih dan saling mengasihi seorang akan yang lain

Karena dengan tinggal dalam Tuhan, akan terjadi perubahan yaitu pembaharuan budi, sikap dan perbuatan, akan terjadi pertumbuhan dalam iman karena ketaatan akan Firman Tuhan yang pada akhirnya menghasilkan buah yang manis (kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri) yang dapat dinikmati diri sendiri dan semua orang.

III. Siapakah yang termasuk murid dan harus tinggal di dalam Tuhan? 

Percakapan tentang "Tinggal [meno] di dalam Tuhan" adalah perbincangan antara Tuhan Yesus dengan murid-muridNya seperti tertulis dalam kitab Yohanes 15:5. Namun apakah hanya murid-muridNya yang hidup dalam zaman Perjanjian Baru sajakah yang harus tinggal di dalam Tuhan? Bagaimana dengan kita, orang yang telah percaya Tuhan Yesus yang hidup sekarang ini? Bagaimana dengan saudara kita, sesama manusia yang belum mengenal dan belum percaya kepada Tuhan Yesus?

Dalam Matius 28:19 Tuhan Yesus memerintahkan murid-muridnya: "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,..."

Jelaslah bahwa Tuhan Yesus berkehendak "semua bangsa menjadi muridNya" dan murid-murid ini adalah semua orang percaya pada Tuhan Yesus dari semua bangsa di seluruh belahan bumi. Murid-murid dari semua bangsa inilah yang harus tinggal di dalam Tuhan.

  • Tuhan menginginkan semua manusia yang belum mengenalNya menjadi mengenal DIA dan
  • Tuhan menginginkan semua manusia yang belum percaya padaNya menjadi percaya padaNya karena
  • Kerinduan Tuhan adalah semua manusia di bumi "hidup", tidak binasa seperti tertulis dalam 2 Petrus 3:9 bahwa ".... karena Ia (Tuhan) menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.

IV. Kesimpulan

Dengan tinggal dalam Tuhan berarti kita tidak lagi hidup dalam dosa tetapi taat kepada Tuhan dan tinggal dalam kasih Tuhan. Akan terjadi pembaharuan budi, sikap, perbuatan dan pertumbuhan dalam iman yang pada akhirnya menghasilkan buah yang manis (kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan,  kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri).

Dengan tinggal dalam Tuhan berarti kita menghidupi FirmanNya dengan mengasihi Tuhan Allah, dengan segenap hati, segenap jiwa dan dengan segenap akal budi dan dengan segenap kekuatan juga mengasihi sesama manusia seperti mengasihi diri sendiri (Markus 12:29-31). Karena Tuhan adalah kasih.

Tuhan tidak membuat perbedaan bagi semua manusia melainkan menganggap semua manusia adalah satu di dalam Kristus Yesus (Galatia  3:28). Tuhan menginginkan semua manusia hidup dan tidak binasa. Oleh karena itu semua orang harus mengenal dan menjadi percaya kepada Tuhan karena semua orang adalah murid-murid Tuhan yang harus juga tinggal dalam Tuhan.

Pada akhirnya, bila semua manusia telah menjadi percaya kepada Tuhan dan tinggal dalam Tuhan maka manusia hidup dalam kasih seorang akan yang lain, akan tercipta damai di bumi. Tergenapilah amanat Tuhan atas manusia untuk "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah ...." (Kejadian  1:28) tergenapi dalam kasih dan damai sejahtera karena manusia tinggal dalam Tuhan, ada kasih dalam manusia sehingga manusia hidup saling mengasihi, aman, damai sejahtera dan tunduk pada Sang Pencipta.  

Haleluya ... Amin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun