Beberapa saat kemudian saat melihat aurel namun memanggil dengan nama aura. Nah hal ini terjadi karena informasi yang lama terhalang karena sempat berbincang dengan orang lain.
Dalam islam telah dijelaskan mengenai lupa. Islam menyebutkan bahwa lupa merupakan fitrah bagi manusia, sehingga lupa tidak menjadi sebuah dosa. Tapi akan berbeda ketika lupa menjadi kebiasaan yang dapat mengganggu aktivitas manusia.
Lupa dalam Al-Qur’an memiliki beberapa makna yaitu lupa tentang kejadian, peristiwa, atau informasi sebelumnya . Lupa dikarenakan lalai atas apa yang telah dilakukannya, seperti lupa meletakkan barang atau sesuatu yang terdapat dalam surat Qs. Al-Kahfi ayat 63.
Lupa sering kali dikaitkan dengan setan. Banyak ayat yang menjelaskan bahwa ketika manusia mulai melupakan sesuatu, setan akan menguasai dan mempengaruhi untuk melalaikan kegiatan manusia.
Serta membuat manusia lalai dalam mengingat Allah Swt. Seperti yang terdapat dalam QS. Al-Mujadalah ayat 16 yang artinya : “Mereka menjadikan sumpah-sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka halangi (membuat manusia lupa) dari jalan Allah; karena itu mereka mendapat azab yang menghinakan.”
Di ayat Al-Qur’an dijelaskan juga bahwa lupa dapat menghantarkan manusia menuju sifat kemunafikan, sehingga dapat menyebabkan kebinasaan yang telah dijelaskan dalam Qs. At Taubah ayat 67.
Faktor yang dapat menyebabkan seseorang lupa yaitu kurangnya iman. Seperti shalat fardhu dan juga sunnat memberikan dampak yang baik bagi kondisi fisik dan juga mental, selain itu dapat juga meningkatkan kinerja otak. Saat depresi, ketenangan dalam jiwa diperlukan untuk mengoptimalkan diri saat bekerja, namun ketika tertekan akan sangat mudah melupakan sesuatu. Kurangnya dzikir akan sangat berpengaruh pada ingatan seseorang. Dengan berdzikir akan menjadikan ingatan lebih kuat.
Memori yang lebih sering diakses dan diulang terus menerus akan menjadikan ingatan jauh lebih kuat. Mengakses memori secara berkala akan memperkuat jaringan saraf dimana informasi tersebut dikodekan dan lebih mudah mengingat informasi. Sedangkan informasi yang tidak atau jarang diingat akan melemahkan dan dapat menghilangkan informasi tersebut. Dalam perspektif islam cara untuk mengatasi lupa yaitu membaca Al-Quran, mendekatkan diri kepada Allah SWT, selalu mengingat Allah SWT, dan mencatat ilmu yang telah dipejari sebelumnya serta mengamalkannya.
Sumber :
Arlotas, R. K., & Mustika, R. (2019). LUPA, DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI BELAJAR DAN ISLAM. PSYCHE: Jurnal Psikologi, 1(1).
Wade, Carole., Tavris, Carol & Garry, Maryanne. 2014. “Psikologi: Edisi Kesebelas Jilid 2”. Jakarta: Erlangga.