Kenanglah aku wahai purnama kelam
Kesan datangmu telah hilang bersama resah-resah semalam
Kakimu pergi entah kemana ditelan awan
Bersih dan kelam
Oh purnama,Â
Masihkah rada-rada iba ini kau dengarÂ
Menyala laksana api tak kunjung pudar
Langkahmu begitu panjang tak berakar
Purnamaku hilang,
Berhentilah sejenak wahai purnama kelam
Menyisihkan asa dibalik remang-remang malam
Hempasan gelombang rindu serasa erat menyapa rintik-rintik hujan yang dititipkan awan
Diamlah sedetik saja wahai purnama kelam
Aku masih ingin menatap elok rupamu yang jauh dibalik hitam-hitam
Menyulutkan rasa dan bukan padam
Kau boleh beranjak dari jerat-jerat gelisah semalam
Lalu kenanglah aku wahai Permana kelam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H