Mohon tunggu...
Lidya
Lidya Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Purnama Kelam

7 Maret 2019   17:28 Diperbarui: 7 Maret 2019   17:39 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kenanglah aku wahai purnama kelam

Kesan datangmu telah hilang bersama resah-resah semalam

Kakimu pergi entah kemana ditelan awan

Bersih dan kelam

Oh purnama, 

Masihkah rada-rada iba ini kau dengar 

Menyala laksana api tak kunjung pudar

Langkahmu begitu panjang tak berakar

Purnamaku hilang,

Berhentilah sejenak wahai purnama kelam

Menyisihkan asa dibalik remang-remang malam

Hempasan gelombang rindu serasa erat menyapa rintik-rintik hujan yang dititipkan awan

Diamlah sedetik saja wahai purnama kelam

Aku masih ingin menatap elok rupamu yang jauh dibalik hitam-hitam

Menyulutkan rasa dan bukan padam

Kau boleh beranjak dari jerat-jerat gelisah semalam

Lalu kenanglah aku wahai Permana kelam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun