Mohon tunggu...
Lidia
Lidia Mohon Tunggu... Bidan - Penulis pemula yang beberapa karyanya dimuat media. FLP Ranting Unismuh Makassar.

Puisi adalah nyawa bagi katakata yang takut bersuara

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Simpang Empat

26 Januari 2023   08:35 Diperbarui: 26 Januari 2023   09:05 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Pixabay.com

Aku pernah berada 

di simpang empat hidup

memilih arah perjalanan yang kelak

mengantar keinginan-keinginanku

tiba pada tujuan yang sebenarnya

Kala itu

usia masih rentan jatuh bangun

belok ke kiri pikirku tak menemu rintang

Aku melaju 

dengan kecepatan emosi 

terburu-buru

Jalan yang menikung-nikung membawaku mengintip 

jurang-jurang kegagalan

rem pengingat kehati-hatian

tak lagi terinjak

hingga aku terjatuh

Lebam yang melekat 

benar-benar biru

tahun-tahun kuhabiskan untuk sembuh

masih saja menimbul ragu

entah rute mana lagi mesti kujalani

sebab perjalanan-perjalanan 

di depan mataku

menawarkan pilihan melulu

Aku berdiri di hentian ini

menatap arah hidup berikutnya

Sarjo, 22 Juni 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun