Mohon tunggu...
Lidia Tanjung
Lidia Tanjung Mohon Tunggu... Guru - Guru

Seorang guru Bahasa Inggris yang telah mengabdi kurang lebih 12 tahun di dunia pendidikan. Lahir di kota kecil Tebing Tinggi, Sumatera Utara 35 tahun yang lalu.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Dampak Positif Bahasa Englonesian sebagai Bahasa Pergaulan Generasi Z

16 Januari 2023   13:16 Diperbarui: 16 Januari 2023   14:43 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Misalkan contoh:

Pertama Even I itu gak mengerti apa maksud perkataannya.

Kedua Literally, dia itu masih mau berteman sama I.

Ketiga Gue gak mau milih pergi kesana which is itu tempat gak banget.

Dari ketiga contoh diatas dapat dilihat bahwa kata Even I…, Literally, … I, .. which is … , tidak berubah maknanya sebab kata-kata itu hanya menggantikan arti kata yang sama dalam bahasa Indonesia yang seharusnya adalah bahkan saya, sesungguhnya… saya, … dimana itu.

Contoh-contoh diatas jika dilihat dari kewajaran berbahasa tidak menambah atau mengurangi kualitas makna dari bahasa itu sendiri. Sebab gaya berbahasa itu ada kalanya untuk kelihatan keren, gaul, atau bisa juga menunjukkan wawasan luas (ini bukan bukti otentik luasnya wawasan seseorang).

Dalam pandangan sederhana saya boleh dikata gaya bahasa demikian tidak memiliki wilayah jangkauan yang luas sebab hanya kelompok-kelompok mereka saja yang paham.

Bisa jadi gaya bahasa ini muncul ketika mereka sedang nongkrong. Maksudnya bahwa tidak senua tempat atau kota memiliki gaya bahasa yang sama walaupun semua orang paham apa maksudnya.

Pencampuran bahasa ini sebenarnya bukanlah hal baru sebab banyak wilayah di dunia ini mengalami hal yang sama. Di Indonesia pun sudah ada sejak lama walau mulai dikenal luas ketika muncul istilah gaya bahasa anak JakSel (Jakarta Selatan).

Pada dasarnya, dengan adanya gaya bahasa ini yang dikenal dengan istilah englonesian memiliki dampak yang positif terutama generasi penerus bangsa (generasi z).

Fenomena gaya bahasa ini dapat membantu kita terutama generasi z untuk memperkaya kosa kata baru dan belajar “pronunciation” atau pengucapan bahasa Inggris yang benar dikarenakan mempraktekkannya secara langsung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun