Acara kemudian berpindah tempat menuju bazaar dimana dipamerkan aneka hasil olahan laut olah binaan CSR-SMEPP juga tour walk singkat menuju si pink mobil bright gas.
Sedikit mengenai kampanye “Gemar Makan Ikan” yang dicanangkan dalam acara ini yang telah dikemas dengan pembacaan puisi serta makan ikan bersama. Gemarikan adalah gerakan memasyarakatkan makan ikan. Sebagaimana kita ketahui, ikan memiliki protein yang tinggi yang seringkali kalah bersaing dengan lauk hewani darat lainnya. Gerakan ini awal mulanya menjadi program yang dicanangkan Kementerian Kelautan dan Perikanan. PT Pertamina (Persero) sangat tepat melirik gerakan ini untuk menjadi bagian kampanye dalam acara Program Pemberdayaan dan Pembersihan Pantai. Diharapkan dengan ‘Gemar Makan Ikan’ dapat menjadi solusi untuk menghadirkan hidangan sehat setiap saat dan kebutuhan gizi masyarakat pun terpenuhi. Meningkatkan kegemaran masyarakat untuk makan ikan dapat meningkatkan efektivitas kinerja para nelayan dalam mengelola market yang baik demi ketersediaan ikan dan hewan laut yang dapat dikonsumsi lainnya.
Sebagai penutup dari keseluruhan acara, dilakukan pemotongan tumpeng sebagai simbolisasi HUT Pertamina ke-59.
Beberapa aspek penting yang sangat diharapkan dari acara ini, bahwa sesungguhnya lingkungan yang sehat bagi biota laut dan sekitarnya dapat diciptakan dan bukan terbentuk dengan sendirinya belaka. Lingkungan sehat bagi pesisir akan memberikan sumbangsih nyata bagi masyarakat sekitar. Planet bumi sudah tua, sudah selayaknya upaya penanaman pohon menjadi bagian dari upaya penyelamatan bumi. Penanaman ini tidak hanya di darat namun juga di laut. Mangrove adalah penjaga pesisir di muka bumi. Lewat mangrove, erosi takluk. Tidak hanya itu, mangrove juga menjadi pelindung kehidupan biota laut. Lewat mangrove, ombak ganas tunduk. Nelayan pun mudah mencari nafkahnya. Ini menunjukkan betapa penting peran mangrove dan peran manusia untuk menanam dan melestarikannya.
Untuk itu dibutuhkan manusia yang berdaya guna. Pemberdayaan manusia terutama masyarakat pesisir dapat diwujudkan dengan edukasi yang tepat. Pemberdayaan masyarakat adalah kunci. Selain lewat edukasi, masyarakat pesisir yang sehat akan melahirkan pola sikap yang tangguh. Dengan sarana-prasarana yang memadai serta seimbang, baik yang ada di individu masyarakat dan yang dimiliki umum diharapkan terwujud pula kesejahteraan yang baik. Dengan begini daur kehidupan akan terus terwujud.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H