Mohon tunggu...
Lidha Maul
Lidha Maul Mohon Tunggu... Penulis - merasa biasa saja.

Ingin menulis di hatimu.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

HUT Pertamina 59 dan Gairah Kampung Atas Air Margasari

12 Desember 2016   19:24 Diperbarui: 14 Desember 2016   10:06 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembersihan dan penanaman mangrove (dokpri)

Pembersihan dan penanaman mangrove (dokpri)
Pembersihan dan penanaman mangrove (dokpri)
Simbolisasi penanaman bibit mangrove (dokpri)
Simbolisasi penanaman bibit mangrove (dokpri)
Tentunya tanpa keberlanjutan, acara ini hanya akan menjadi simbolisasi dan seremonial belaka. Oleh karena itu kegiatan ini pun telah mengukuhkan tim relawan yang akan terus memantau bantuan yang diberikan oleh PT Pertamina (Persero) selama 6 bulan ke depan terhitung sejak kegiatan seremonial dilakukan.

Acara kemudian berpindah tempat menuju bazaar dimana dipamerkan aneka hasil olahan laut olah binaan CSR-SMEPP juga tour walk singkat menuju si pink mobil bright gas.

Pameran dari binaan CSR Pertamina (dokpri|)
Pameran dari binaan CSR Pertamina (dokpri|)
Masih ada dua tempat lainnya yang menjadi sasaran kegiatan, yaitu Puskesmas dan Taman Baca. Selain kesejahteraan, kesehatan masyarakat pesisir tak luput dalam acara ini. Dapat dipastikan masyarakat yang sehat mampu meraih tahap hidup sejahtera lebih baik. Dalam rangkaian ini PT. Pertamina (Persero) mengadakan pengobatan massal di Puskesmas Kampung Atas Air Margasari yang diikuti warga kampung. Akhir dari rangkaian tour walk selanjutnya berkaitan dengan pendidikan. Melalui program CSR, PT Pertamina telah membangun Taman Baca di atas air. Program edukasi ini dipandu oleh para relawan pendidikan yang siap mengedukasi anak-anak warga Kampung Atas Air Margasari.

Story telling di Taman Baca (dokpri)
Story telling di Taman Baca (dokpri)
Keramaian acara Pemberdayaan dan Pembersihan Pantai Kampung Nelayan masih terus berlanjut tidak hanya saat tour walk. Di main stage, segenap warga turut serta. Ada adinda Arini (SD) yang turut membacakan puisi ‘Gemar Ikan’, ada mas Agus yang menyumbangkan suara emasnya dengan lagu-lagu bertema alam, dan banyak hadiah bertaburan di acara ini. Bagaimana tidak ramai dan meriah, acara ini dihadiri warga masing-masing Kelurahan, petani, nelayan, 400 partisipan, terdiri dari Pertamina, SKPD, dan relawan yang siap sedia membantu agenda serta pemerintah kota Balikpapan.

Sedikit mengenai kampanye “Gemar Makan Ikan” yang dicanangkan dalam acara ini yang telah dikemas dengan pembacaan puisi serta makan ikan bersama. Gemarikan adalah gerakan memasyarakatkan makan ikan. Sebagaimana kita ketahui, ikan memiliki protein yang tinggi yang seringkali kalah bersaing dengan lauk hewani darat lainnya. Gerakan ini awal mulanya menjadi program yang  dicanangkan Kementerian Kelautan dan Perikanan. PT Pertamina (Persero) sangat tepat melirik gerakan ini untuk menjadi bagian kampanye dalam acara Program Pemberdayaan dan Pembersihan Pantai. Diharapkan dengan ‘Gemar Makan Ikan’ dapat menjadi solusi untuk menghadirkan hidangan sehat setiap saat dan kebutuhan gizi masyarakat pun terpenuhi. Meningkatkan kegemaran masyarakat untuk makan ikan dapat meningkatkan efektivitas kinerja para nelayan dalam mengelola market yang baik demi ketersediaan ikan dan hewan laut yang dapat dikonsumsi lainnya.

Sebagai penutup dari keseluruhan acara, dilakukan pemotongan tumpeng sebagai simbolisasi HUT Pertamina ke-59.

Beberapa aspek penting yang sangat diharapkan dari acara ini, bahwa sesungguhnya lingkungan yang sehat bagi biota laut dan sekitarnya dapat diciptakan dan bukan terbentuk dengan sendirinya belaka. Lingkungan sehat bagi pesisir akan memberikan sumbangsih nyata bagi masyarakat sekitar. Planet bumi sudah tua, sudah selayaknya upaya penanaman pohon menjadi bagian dari upaya penyelamatan bumi. Penanaman ini tidak hanya di darat namun juga di laut. Mangrove adalah penjaga pesisir di muka bumi. Lewat mangrove, erosi takluk.  Tidak hanya itu, mangrove juga menjadi pelindung kehidupan biota laut.  Lewat mangrove, ombak ganas tunduk. Nelayan pun mudah mencari nafkahnya. Ini menunjukkan betapa penting peran mangrove dan peran manusia untuk menanam dan melestarikannya.

Untuk itu dibutuhkan manusia yang berdaya guna. Pemberdayaan manusia terutama masyarakat pesisir dapat diwujudkan dengan edukasi yang tepat. Pemberdayaan masyarakat adalah kunci. Selain lewat edukasi, masyarakat pesisir yang sehat akan melahirkan pola sikap yang tangguh. Dengan sarana-prasarana yang memadai serta seimbang, baik yang ada di individu masyarakat dan yang dimiliki umum diharapkan terwujud pula kesejahteraan yang baik. Dengan begini daur kehidupan akan terus terwujud.

Di sisi Kampung Atas Air Margasari, Balikpapan (dokpri)
Di sisi Kampung Atas Air Margasari, Balikpapan (dokpri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun