Mohon tunggu...
Lida Noor Meitania
Lida Noor Meitania Mohon Tunggu... pegawai negeri -

young bureaucrat alias Pegawai Negeri Sipil generasi muda di sebuah kementerian

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pranata Humas Harus Cepat Tanggap dan Proaktif

14 November 2016   11:40 Diperbarui: 14 November 2016   12:18 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peserta Diklat Jabatan Fungsional Pranata Humas bersama Rosarita Niken Widiastuti, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Jumat, 11 November 2016. (Foto: Lida Noor)

Setelah 2 tahun pemerintahan Jokowi-JK, country branding Indonesia naik. Tahun 2016 berada si peringkat ke-77. Ini sangat luar biasa. Pariwisata Indonesia pun mengalami kenaikan, dari peringkat 140 dunia naik ke peringkat 44. Tentu saja ini berkat kerja keras K/L yang didukung oleh Presiden dengan adanya Sail Selat Karimata, Sail Morotai, dan Sail Komodo. Inilah tugas Pranata Humas untuk menyampaikan kabar baik negaranya.   

Namun Presiden menilai kinerja humas pemerintah belum optimal, sehingga Presiden menerbitkan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Komunikasi Publik. Menkominfo bertugas mengkoordinasikan kementerian/lembaga dalam pelaksanaan komunikasi publik. K/L berkewajiban mengirimkan data ke Kementerian Komunikasi dan Informatika, yang akan diolah ke dalam bentuk Narasi Tunggal untuk disajikan kepada rakyat. 

Dengan memanfaatkan teknologi informasi yang disebut Sistem Informasi Komunikasi Publik (SIKP), ada 29 K/L dan 49 daerah yang aktif mengirimkan data dan informasi. K/L/D yg aktif unggah Narasi Tunggal ada 46 K/L, 114 pemda & 30 K/L/D aplikasi widget GPR. Dirjen IKP siapkan Jaringan Pemberitaan Pemerintah, telah memasuki tahap uji coba.

Pada pelaksanaan diklat Pranata Humas sebelumnya, ada keluhan bahwa tunjangan jabatan fungsional Pranata Humas sangat sedikit dan minta dinaikkan. Menanggapi hal ini, Dirjen IKP telah bersikap responsif dengan menyiapkan kajian akademiknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun