Kini buah Parijoto diolah dalam aneka makanan serta minuman dan menjadi jenis oleh-oleh Kudus yang sangat diminati oleh wisatawan.
10. Kota santri dan Sarekat Islam Kudus yang ditakuti Belanda
Pada abad pertengahan, Kudus menjadi pusat perkembangan agama Islam di Indonesia. Karenanya, banyak lembaga pendidikan dan organisasi Islam dibangun di Kudus termasuk berdirinya Sarekat Islam Kudus. Lima makam ulama besar Indonesia juga ada di Kudus yaitu makam Kyai Telingsing, Sunan Kudus, Sunan Muria, Sunan Kedu dan Syeh Syadzili.
Sarekat Islam Kudus (SI Kudus) yang didirikan di tahun 1912 di bawah pimpinan Haji Djoepri seorang pengusaha kretek mendirikan dua madrasah tertua di Kudus. SI Kudus ini memiliki karakteristik tersendiri dibanding Sarekat Islam di daerah lainnya.Â
Meskipun didominasi oleh para haji dan ulama, visi kemandirian ekonomi pribumi dan gerakan progresif kaum buruh menjadi ciri khas mereka. Mereka memiliki gerakan revolusioner yang membuat SI Kudus ditakuti oleh pemerintah kolonial Belanda. Mereka bahkan menjadi pendorong gerakan mogok buruh kereta api di Semarang pada tahun 1920.
11. Tempat pengodogan atlet bulutangkis tingkat dunia
Saat ini Kudus juga terkenal dengan nama besar penghasil atlet bulutangkis tingkat dunia. Di Kudus terdapat Perkumpulan Bulutangkis (PB) Djarum yang didirikan oleh pabrik rokok Djarum di tahun 1974 yang awalnya untuk menampung karyawan pabrik rokok tersebut yang menyukai olahraga bulutangkis. Tempat melinting rokok pun sebagian diubah menjadi lapangan bulutangkis.Â
Dalam perkembangannya, PB Djarum melakukan pendidikan yang baik kepada calon-calon atlet baru. PB Djarum juga memberikan beasiswa penuh kepada calon atlet sejak usia anak-anak. Akhirnya PB Djarum berhasil melahirkan atlet-atlet bulutangkis kelas dunia seperti Alan Budikusuma, Hariyanto Arbi, Hastomo Arbi, Heryanto, Ivana Lie, Christian Hadinata dan banyak atlet penerus mereka lainnya.
Tempat latihan atlet PB Djarum di Kudus saat ini yaitu Gelanggang Olah Raga (GOR) Djarum di kawasan Jati, Kudus. Di GOR ini kini setiap tahunnya dilaksanakan audisi untuk memilih calon-calon penerima beasiswa pendidikan untuk atlet bulutangkis binaan PB Djarum. Peserta audisi yang masih di usaia anak-anak tersebut datang dari berbagai penjuru wilayah di Indonesia. Tak hanya jadi lokasi binaan atlet, GOR ini juga menjadi ruang pajang memorabilia atlet-atlet bulutangkis legendaris Indonesia dari masa ke masa.Â
12. Kotanya adalah salah satu kecamatannya
Secara nomenklatur atau penamaan wilayah sesuai struktur pemerintahan, kota umumnya satu tingkat dengan kabupaten. Kalau sebuah daerah dengan nama yang sama tetapi ada kota dan ada kabupaten berarti mereka adalah dua wilayah administratif yang berbeda. Di Kudus lain cerita. Kabupaten ini areanya sangat kecil, hanya terdiri dari 9 kecamatan.Â