Peristiwa kerusuhan yang baru terjadi dini hari ini tak bisa jadi cikal bakal layaknya peristiwa Mei 1998. Dulu rakyat kompak bergerak demi penguasa yang telah puluhan tahun memonopoli kekayaan negeri. Kali ini, Jokowi justru menerapkan komunikasi yang jauh lebih cair dengan rakyat dengan banyak ruang aspirasi publik yang terbuka.
Beberapa tambang migas dan emas tembaga yang selama ini dikelola pihak asing kembali diambil alih oleh BUMN kita. Di laut kita makin digdaya dengan sanksi tegas kepada setiap negara pelanggar batas eksploitasi laut.
Banyak hal yang harus disyukuri hari ini tertutup walau isu menyesatkan. Jika aksi Mei 1998 adalah menegakkan kedaulatan rakyat, aksi Mei kali ini justru penghinaan terhadap kedaulatan rakyat yang telah memilih pemimpinnya secara langsung. Jangan sampai kita berkabung dengan wafatnya kedaulatan rakyat kita oleh tindakan rakyatnya sendiri yang terprovokasi.
Semoga rekonsiliasi tercapai setelah ini, tak perlu ada reformasi jilid baru dengan masalah yang baru.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H