Kubu Prabowo Sandi menjadikan perjalanan Sandiaga Uno yang seolah bermula dari nol, mengalami susah dan bangkit sendiri sebagai modal mencari simpati publik. Padahal, apa yang dinikmati Sandi masih jauh dari level masyarakat bawah.Â
Sejak kuliah Sandi sudah memiliki modal berjaringan dan bekerja pun tidak dimulai dari posisi pemula selayaknya posisi awal para pencari kerja. Yang dikatakan bahwa Sandi sempat menjadi pengangguran adalah pengangguran pasca menjadi eksekutif perusahaan di Kanada dan itu pun tak berlangsung lama seperti yang dihembuskan oleh timsesnya. Pada tahun yang sama setelah Sandi berhenti bekerja ia telah membuat perusahaan bersama rekannya.
Pemahaman Sandi di bidang UKM juga wajar saja tidak sedalam itu karena bisnis yang Sandi rintis sejak awal bukan bisnis menyangkut UKM. Beliau belum pernah merasakan mengelola UKM dari titik nol. Bisnis Sandi adalah lebih ke membenahi dan mengembangkan perusahaan berbasis jaringan luas yang sudah Sandi miliki.Â
Jadi pantas saja ruh UKM belum masuk dalam jiwa seorang Sandiaga Uno. Makanya saya tak heran kalau program OKE OCE gagal karena memahami usaha kecil perlu merasakan iklimnya secara langsung.
Tak heran juga dalam masa kampanye Sandi berulang kali menyampaikan kebohongan mengenai kondisi pasar. Ia yang mencoba bolak balik blusukan pasar beberapa kali mengatakan hal yang tak sesuai fakta demi mendongkrak simpati rakyat kecil. Mulai dari ucapan "tempe saat ini sudah setipis atm", " uang seratus ribu hanya dapat cabe dan bawang", "harga nasi ayam di Jakarta lebih mahal dari yang di Singapura", "pasar Aceh yang mulai sepi pembeli" hingga soal katanya nelayan sudah mendapatkan izin melaut yang akhirnya semua itu terbantahkan. Ia mencoba masuk ke ranah rakyat kecil dengan ucapan serampangan, jadi terjebak dalam kebohongan.
Di awal masa seorang Sandiaga menyeburkan diri ke dunia politik, Saya masih melihat ada kharisma baik dari beliau. Tapi sejak menjejak kursi wakil gubernur DKI Jakarta tingkah seorang Sandi mulai di luar wajar. Saya yakin sebenarnya ia orang baik, tapi pusara politik menyeretnya berkata bohong lagi-lagi bohong. Lama-lama koq kegantengannya pudar ya?
Berpolitik itu juga seni, tak bisa dipaksakan, harus dari hati. Pendekatan ke rakyat juga tak bisa dipaksakan harus seolah merakyat. Mau komentar soal pasar ya harus paham betul kondisi pasar sehari-hari bagaimana. Ke pasar aja gak pernah koq mau berkomentar?
Saran saya sih seorang Sandiaga kembali lagi fokus ke dunia bisnisnya, dunia yang telah membesarkan namanya. Bisnisnya bukan bisnis kalangan kecil jadi gak perlu lagi lah beliau merambah ke UKM. Semoga saja aura kegantengan seorang Sandi bisa kembali lagi di kemudian hari... hehe...
Sumber: Wikipedia, detik.com, kompas.com, tribunnews.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H