Ya, setiap anak memiliki hak untuk memilih, begitu pula dengan pendidikan yang sesuai minat dan bakatnya.Â
Jangan jadikan mimpi yang belum usai, jaln bagi sang anak untuk melanjutkan perjuangan orang tuanya yang tertunda. Biarkanlah mereka menentukan pilihannya sendiri meski berbeda dnegan kehendak orang tua.
Jangan membatasi atau mendikte apa yang harus dilakukan anak dalam menentukan keputusan mereka. Orang tua seharusnya mampu memberi pandangan atau memberi arahan, selanjutnya biar sang anak yang memilih. Biarkan mereka berkembang sesuai potensi masing-masing.
Anak punya cara tersendiri dalam memproses informasi
Setiap anak itu memiliki caranya sendiri dalam memproses informasi. Orang tua perlu mencari tahu bagaimana cara yang cocok dalam proses belajar. Jangan paksakan anak belajar sesuai kondisi atau cara yang dulu dilakukan orang tua. Bukankah setiap anak itu berbeda? Kenalilah bagaimana cara anak memproses informasi yang tepat agar mampu mengoptimalkan potensinya.
Tanamkan pada diri orang tua bahwa setiap anak itu baik
Hindari memberi label negatif untuk anak, contoh anak bandel, bodoh, malas, tak bisa apa-apa. Stop melakukan hal itu, bangunlah rasa kepercayaan diri anak dengan memberikan prasangka baik juga ucapan yang positif bagi anak.
Percayalah setiap anak itu baik, tinggal bagaimana Kita sebagai orang tua membentuk rasa percaya diri anak.
Mengapresiasi setiap usaha anak
Menjadi yang terbaik itu adalah penting, tetapi lebih penting adalah memberikan yang terbaik. Jangan membebani anak harus menjadi yang terbaik misalnya harus menjadi peringkat tertinggi di kelasnya,Â
Apresiasilah usaha anak Anda, jangan bairkan obsesi orang tua melemahkan diri anak. Lihatlah usaha terbaik yang dilakukan anak, bukan hasil yang utama.